Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nara Krus dan 5 Modal Esensial untuk Menjadi Peneliti Budaya

12 Desember 2024   05:03 Diperbarui: 12 Desember 2024   05:03 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nara Krus dan 5 Model Esesnsial untuk Menjadi Peneliti Budaya | Gambar Ilustrasi: Ino Sigaze.

Ternyata, bekal pengetahuan saja tidak cukup untuk menjadi seorang peneliti budaya; dibutuhkan pula rasa dan kepekaan hati | Ino Sigaze.

Nara Krus dikenal oleh kebanyakan orang Maumere, Flores, NTT, sebagai lebih dari sekadar istilah yang berasal dari bahasa Portugis. "Nara" berarti berjaga, sementara "Krus" bermakna salib.

Istilah Nara Krus telah menjadi ungkapan khas dalam budaya kematian masyarakat Sikka, Maumere. Tradisi ini mencerminkan kompleksitas budaya yang tidak monolitik, melainkan kaya dengan keyakinan dan nilai-nilai yang beragam.

Sebagai peneliti muda pada tahun 2006, saya bermodalkan pengetahuan dasar tentang metode penelitian yang diperoleh dari bangku kuliah di jenjang S2 Teologi Kontekstual di Ledalero. 

Berbekal dasar tersebut, saya mencoba mempelajari lebih jauh sambil menerapkan secara langsung di lapangan untuk memahami pandangan masyarakat Kampung Kabor tentang Nara Krus.

Modal Dasar Penelitian Budaya

Dalam menjalani penelitian budaya, terdapat beberapa modal utama yang harus dimiliki seorang peneliti:

1. Modal Rasa Ingin Tahu

Modal pertama dan paling esensial adalah rasa ingin tahu (curiosity atau Neugierde). Rasa ingin tahu adalah daya pendorong utama seorang peneliti untuk terus bertanya dan menggali informasi yang belum diketahui namun penting untuk dipahami.

Namun, kenyataannya, rasa ingin tahu tidak selalu hadir secara spontan. Bahkan, meskipun sudah ada daftar pertanyaan penelitian, motivasi mendalam sering kali perlu dirangsang melalui perencanaan yang matang dan alokasi waktu yang jelas. 

Oleh karena itu, seorang peneliti harus menyusun kerangka penelitian yang mencakup sasaran, pertanyaan kunci, dan persiapan teknis yang diperlukan.

2. Modal Persiapan Batin dan Material Penelitian

Penelitian budaya tidak hanya memerlukan kesiapan material tetapi juga persiapan batin. Seorang peneliti harus memiliki ketulusan hati untuk memahami budaya orang lain tanpa prasangka.

Secara material, penting untuk menyiapkan alat penelitian seperti perekam suara, baterai cadangan, buku catatan, dan daftar pertanyaan yang mampu memancing jawaban mendalam dari informan. 

Persiapan anggaran, waktu, serta pemetaan lokus penelitian juga sangat diperlukan untuk memastikan efisiensi dan efektivitas penelitian. 

Kurangnya persiapan dapat menyebabkan hambatan yang signifikan, baik secara teknis maupun finansial.

3. Modal Etika dan Bahasa

Penguasaan etika penelitian dan pemahaman bahasa lokal adalah kunci keberhasilan seorang peneliti. 

Pengalaman lapangan menunjukkan bahwa keterampilan berkomunikasi dengan tata krama yang baik dan penghormatan terhadap adat setempat sangat penting.

Sebagai peneliti lokal, saya berusaha memahami istilah teknis yang digunakan masyarakat adat dalam menjelaskan tradisi Nara Krus. 

Istilah seperti "Ma sai, ma tahi blino lalang wo,er. Karang lopa kaet lang, tali lopa dagir wa,ing" ucapan selamat jalan dalam tutr Sikka menjadi bagian penting dalam wawancara.

Etika yang baik tidak hanya mempermudah interaksi, tetapi juga membangun kepercayaan dengan informan, terutama di lingkungan di mana penelitian sering kali dianggap sebagai aktivitas luar biasa.

4. Modal Ketekunan dan Kesabaran

Penelitian budaya membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Seorang peneliti harus mampu menerima dinamika lapangan, termasuk waktu yang tidak menentu untuk wawancara atau proses pengumpulan data.

Tinggal di Kampung Kabor selama penelitian memberikan saya peluang untuk mengalami langsung tradisi Nara Krus, yang dilangsungkan dalam periode empat hingga tujuh malam, tergantung pada adat keluarga. 

Kedekatan geografis antara lokasi penelitian dan tempat tinggal saya menjadi keuntungan tersendiri dalam memahami budaya secara mendalam.

5. Modal Validasi Data

Validasi data atau cross-check adalah langkah penting dalam menjaga keakuratan hasil penelitian. Proses ini melibatkan verifikasi informasi dari beberapa informan untuk memastikan kesahihan dan konsistensi data.

Dalam penelitian saya, strategi bertanya ulang kepada informan dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. 

Hal ini penting karena kesalahan input data dapat berdampak besar, baik saat penulisan laporan maupun saat mendapatkan koreksi dari pembimbing. 

Triangulasi data, baik melalui wawancara, observasi, maupun dokumen pendukung, menjadi pendekatan yang saya gunakan.

Menjadi peneliti budaya adalah perjalanan yang penuh tantangan namun juga kaya pengalaman. Tradisi Nara Krus mengajarkan saya tentang bagaimana masyarakat Sikka memberikan makna mendalam pada momen-momen transendental seperti kematian.

Sebagai seorang peneliti, rasa ingin tahu, persiapan yang matang, sikap etis, kesabaran, dan validasi data adalah fondasi yang membangun integritas penelitian. 

Dengan semua modal tersebut, penelitian budaya tidak hanya menjadi proses ilmiah, tetapi juga refleksi spiritual dan pembelajaran hidup.

Salam berbagi, Ino Sigaze, 12.12.2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun