Kemajuan Indonesia saat ini sangat bergantung pada seberapa besar fokus pemerintahan saat ini dalam membangun pemerataan infrastruktur dan kemandirian ekonomi desa | Ino Sigaze.Â
Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada Minggu, 20 Oktober 2024, menjadi penanda awal dari babak baru Indonesia menuju kemajuan.Â
Dengan dimulainya masa jabatan ini, harapan-harapan besar kembali terbersit di wajah rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Salah satu harapan utama yang muncul dari berbagai penjuru tanah air adalah soal pemerataan sosial-ekonomi, yang hingga saat ini masih menjadi tantangan besar bagi bangsa.Â
Kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan masih terasa nyata, meskipun berbagai upaya telah dilakukan di masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, khususnya melalui pembangunan infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur pada masa pemerintahan sebelumnya memang memberikan perubahan signifikan di berbagai wilayah. Salah satu yang paling terasa adalah peningkatan jalur transportasi, yang menjadi urat nadi perekonomian nasional.Â
Sebagai contoh, di Flores, jalur lintas yang membentang dari Larantuka hingga Labuan Bajo, lebih dari 1.000 km, kini telah diperlebar dan diperbaiki dengan kualitas jalan hotmix yang memadai.Â
Tak hanya itu, jalan-jalan antar-kabupaten di Provinsi NTT menunjukkan kemajuan pesat.
Pemerintahan Jokowi juga berusaha keras memajukan perekonomian hingga ke wilayah pedesaan. Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini adalah pembangunan embung yang tersebar di berbagai pelosok desa, termasuk di NTT.Â
Program ini mencerminkan upaya serius untuk mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi yang selama ini menjadi fokus.