Rabu, 17 Juli 2024 menjadi hari yang penuh kejutan dalam hidup saya. Ketika berjalan santai di area sekitar taman rumah, terdengar suara pesan masuk dari HP.
Pesan tersebut dari seorang ibu di Watas, perbatasan Maumere dan Kabupaten Ende, yang mengabarkan bahwa tangkai-tangkai buah naga sudah tiba di rumahnya dan saya boleh mengambilnya kapan saja, siang atau sore hari.
Dua bulan yang lalu, memang ada pembicaraan bahwa saya membutuhkan tanaman buah naga untuk ditanam di area lahan di Mageria. Rencana itu rupanya terjawab, karena semuanya kini sudah tersedia.Â
Ketika sore menjelang, saya berangkat. Sekitar 300 meter dari rumah, seorang sahabat menahan saya, mengatakan bahwa saya bisa mengambil anakan pohon bila yang sudah dikoker dalam pot sederhana.
Sore itu juga saya membawa pulang lima anakan pohon bila. Selanjutnya, saya melanjutkan perjalanan ke Watas untuk mengambil dahan-dahan tanaman buah naga.Â
Saya menjumpai rumah yang saya cari dan memuat tiga karung dahan buah naga. Saya dibantu oleh beberapa anak yang ramah dan sederhana.
Mereka menolong saya sambil menawarkan kopi sore bersama sang opa mereka yang duduk di teras rumah. Sementara saya duduk bercerita dengan sang opa, anak-anak tersebut sibuk membeli makanan ringan dengan sambal yang asam pedas.Â
Perjumpaan spontan kami sore itu menjadi sangat menyenangkan karena suasana santai ditemani kopi, sambal, serta gorengan ubi tatas dan tahu.