Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rahasia Menemukan Damai dan Kesabaran di Tengah Kesibukan Sehari-hari

5 Juni 2024   06:10 Diperbarui: 5 Juni 2024   06:21 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persawahan di Watuneso yang membuat berhenti berkomentar | Dokumen pribadi oleh Ino sigaze

Cerita kehidupan anak manusia tidak pernah terpisah dari perjuangannya untuk menemukan damai. Damai yang dicari itu berakar di kedalaman hati, dan betapa pentingnya kedamaian itu dalam hidup setiap orang | Ino Sigaze.

Secara teoretis, semua orang tahu bahwa damai itu penting dan diinginkan, tetapi tidak semua orang bisa menemukannya dengan mudah. 

Mengapa demikian? Ada banyak jawaban, tentu saja, bergantung pada latar belakang dan pengalaman masing-masing individu.

Dalam sesi refleksi kali ini, saya ingin menyajikan satu model pendekatan yang bisa menjadi alternatif solusi di tengah ketidaksabaran dan pencarian damai.

Setiap hari, kita mendengar berbagai persoalan, baik yang terkait dengan hidup kita sendiri maupun yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kita. 

Namun, ada satu hal yang pasti: keterbukaan terhadap setiap situasi memacu kita untuk berpikir.

Dalam proses berpikir ini, baik secara pribadi maupun berkelompok, perlahan-lahan terasa ada yang mulai menggerogoti hati. Ada dua kemungkinan: pertama, kita bisa menjadi begitu menggebu-nggebu; kedua, kita tetap tenang, berpikir, dan mempertimbangkan segala sesuatu dengan baik.

Pada kasus yang bersentuhan dengan diri kita, ada godaan besar untuk mengungkapkan sesuatu. Situasi ini sebenarnya adalah ujian kesabaran. 

Bijak tentu saja, jika kita masih punya kesempatan untuk tenang berpikir sebelum berbicara. Ada ungkapan, "cepat mendengar, tapi lambat berbicara."

Kesabaran sedang berada di jalur kritis, ketika begitu banyak orang tidak bisa menunda untuk mengatakan sesuatu setelah mendengar.

 Jalur kritis ini sebenarnya bisa diatasi dengan trik sederhana yang murah dan menyenangkan. Apa triknya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun