Seperti parkir liar dalam kehidupan, setiap langkah membawa untung dan rugi. Kendaraan kita leluasa, tapi risiko mengintai. Kesempatan memilih tempat, tapi biaya dan disiplin harus dijaga. Dalam keberanian menjelajah, kita temui untung di setiap sudut, tapi rugi selalu mengintai di bayang-bayang kemungkinan | Ino Sigaze.
Kebijakan parkir tentu berkaitan dengan konsep tentang keteraturan dan lalu lintas kota. Dalam hal ini, kebijakan parkir liar juga merupakan bagian dari cara mengatasi ketidakteraturan.
Pertanyaannya adalah apakah dengan kebijakan parkir liar itu menjadikan suasana kota dan pusat perbelanjaan menjadi semakin teratur? Tentu saja, ada plus dan minus dari kebijakan parkir liar itu sendiri.
Tulisan ini akan menyoroti beberapa aspek plus-minus dari kebijakan parkir liar. Beberapa yang bisa dibahas di sini antara lain:
1. Sebagian besar orang dimudahkan dalam urusan parkir dan tidak direpotkan untuk urusan parkir hanya pada tempat tertentu saja.
Kebijakan parkir liar pada sisi tertentu secara positif dapat memudahkan pemilik kendaraan untuk secara kreatif dan bertanggung jawab mencari tempat parkir yang benar dan baik.
Kapan saja dan di mana saja, orang bisa memarkir kendaraannya menjadi pilihan yang sering diidolakan banyak orang dewasa ini.Â
Meskipun demikian, orang rupanya masih melihat sisi untungnya jauh lebih besar dari kemungkinan sisi ruginya. Sisi rugi yang hampir tidak bisa dihindari adalah soal pilihan keamanan.
Pilihan parkir liar bisa saja memberikan peluang bagi sebagian orang yang tidak memiliki pekerjaan untuk mencoba mengintai isi dalam kendaraan orang.Â
Saya jadi ingat beberapa kasus di Jerman, di mana ketika orang salah parkir dan jauh dari perumahan, mobil sering pintunya dirusak hanya untuk mencari barang-barang berharga.
2. Semakin mudah pemilik kendaraan menemukan tempat parkir, semakin sulit pengontrolan biaya parkir.