Para penulis ini menjadi tawanan dari hasrat untuk diakui. Di sini, mereka setia dan tidak pernah menyerah, bahkan ketika mereka dihantam oleh tantangan.
Aku kagum pada penulis-penulis yang dengan setia menjadi tawanan dari hasrat mereka sendiri.
Mereka telah menjadi tawanan dari kata-kata yang mereka tulis dan dari mimpinya.
Mereka telah melayani tanpa keluhan, tetapi jangan salah paham atau iri, ketika nama mereka muncul dalam hasil pencarian Google saat ini.
Google tidak pernah menjadi sepi, karena penulis-penulis ini tidak pernah berhenti merangkai kata-kata di sini.
Semakin banyak yang mereka berikan, semakin besar pula pengaruh mereka di sana. Semakin banyak kata yang mereka tulis, semakin banyak yang membaca tulisan mereka, seolah-olah itu adalah tulisan yang suci.
Hanya akan tersisa nama-nama penulis yang mencoba menulis seperti tawanan di zaman ini. Mereka terus menulis tanpa henti, hingga nama mereka tidak dapat dihitung di antara literasi online.
Pengakuan demi pengakuan akan datang melalui perjuangan yang mereka alami. Pengakuan selalu datang pada akhirnya, ketika kata-kata tidak bisa lagi ditulis, dan hanya keheningan yang membuka ruang untuk pengakuan yang tidak pernah berakhir.
Salam berbagi, Ino, 9 November 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H