Pelajaran terindah oleh Jokowi adalah saat ia mengampuni Cak Nun yang mengkritiknya dengan kata-kata pedas | Ino Sigaze.
Di tengah panasnya suhu udara di Eropa yang menyengat, terdengar berita tentang kunjungan Pak Jokowi kepada Cak Nun yang sedang terbaring di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta pada Minggu 9 Juli 2023.
Berita ini tersebar luas, karena rakyat Indonesia masih ingat dengan baik kritikan pedas Cak Nun tahun lalu kepada Jokowi. Jokowi pernah dikatakan sebagai Firaun.
Rakyat Indonesia sebenarnya sulit melupakan kritikan atau kecaman pedas seorang budayawan Indonesia itu, karenanya cerita itu kembali dihubungkan ketika Jokowi menjenguk Cak Nun yang sedang menderita pendarahan otak.
Berita viral itu tentu saja penting untuk dilihat lebih jauh lagi. Mengapa Jokowi menjenguk Cak Nun?Â
Apakah Jokowi sedang mencari popularitas? Apakah itu pencitraan? Tentu saja sama sekali tidak.
Nah, tulisan ini coba menyoroti sisi lain dari jengukan Jokowi kepada Cak Nun:
1. Jokowi ingin memperbagus kualitas demokrasi Indonesia
Jengukan Jokowi bisa saja dilihat dari berbagai sudut pandang dan bisa dinilai dengan berbagai pendasaran.Â
Namun, saya melihat bahwa dalam kapasitasnya sebagai Presiden Republik Indonesia, jengukan Jokowi itu sangat penting dalam konteks pesan edukasi bagi kualitas demokrasi di Indonesia.
Kritikan dan kecaman atau bahkan kata-kata pedas dalam kaitan dengan kinerja pemerintah, tidak perlu dibatasi hanya karena telah melanggar nilai-nilai etika sejauh pandangan netizen.Â