Dilema boleh saja ada, tapi masyarakat rasional akan tetap melihat bahwa pilihan yang mendatangkan kualitas hidup, kesehatan secara keseluruhan dan produktivitas sebagai yang paling dekat dengan kepastian daripada praktek perdukunan | Ino Sigaze.
Negara-negara maju sangat menganjurkan penduduknya mengadakan medical check up selama 4-5 tahun sekali.Â
Medical check up yang dianjurkan itu betul-betul karena kesadaran akan pentingnya penanganan dini pada penyakit tertentu.
Oleh karena itu, medical check up selalu dilakukan atas kesadaran sendiri. Alasan paling mendasarkan tentu saja karena pemberlakuan asuransi kesehatan yang memberikan jaminannya.
Nah, konteks seperti itu masih terlalu sulit untuk diterapkan di negara-negara berkembang seperti Indonesia.Â
Pemerintah mungkin saja sangat menganjurkan supaya penduduk Indonesia mengadakan medical check up yang rutin dalam kurun waktu tertentu.Â
Namun, kendala yang sering muncul ternyata bukan saja soal biaya. Nah, beberapa alasan berikut sering mendatangkan dilema dalam konsep berpikir masyarakat:
1. Biaya medical check up yang mahal, tapi birokrasinya mudah
Pilihan biaya medical check up yang mahal itu semata-mata karena perhitungan terkait kualitas dan kemudahan dalam birokrasi.Â
Sampel dari ulasan ini adalah pengalaman pribadi 2 tahun lalu di Flores, NTT.
Adik sepupu yang sakit dan saya meminta orang tuanya untuk medical check up di kota Ende.Â