Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kekayaan Bukan untuk Dipamerkan, tapi Untuk Dimaknai

15 Maret 2023   15:58 Diperbarui: 21 Maret 2023   15:39 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi orang kaya yang mendapatkan kekayaan dari berinvestasi properti. (iSTOCK/Deagreez)

Orang yang melihat mestinya berpikir positif dan mengagumi pencapaian orang lain dari hasil kerja kerasnya.

Bisa saja pada momen pamer itu orang akan menemukan pengakuan sosialnya. Teman-teman mengucapkan rasa bangga atas pencapaiannya.

bukan pamer kekayaan, tapi memaknainya | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.
bukan pamer kekayaan, tapi memaknainya | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

Apresiasi adalah hal yang pantas untuk orang yang pamer kekayaan dari hasil kerjanya sendiri. 

Cuma problemnya adalah bagaimana caranya supaya kita tahu bahwa apa yang dipamerkan itu dari hasil kerjanya. 

Nah, sebetulnya siapa yang ingin memamerkan kekayaannya, harus jujur dengan diri sendiri dan sesama.

Persoalannya, jika pamer kekayaan tanpa ada hasil kerja nyata dan keras, maka sudah pasti netizen akan mengincarnya. 

Di situlah letak etikanya, orang boleh-boleh saja pamer kekayaan asal itu dari keringat sendiri.

Karena di Indonesia misalnya, tidak ada hukum yang melarang orang tidak boleh pamer kekayaannya. Jadi, siapa saja boleh pamer kekayaannya. Meskipun demikian, orang perlu tahu etika yang pantas dan motivasi yang wajar, bahkan harus dengan rasa tanggung jawab pribadi. 

Umumnya orang yang benar-benar kaya, tidak sering pamer kekayaan mereka.

Pamer kekayaan dengan motif cari pengakuan

Model manusia yang suka pamer kekayaan, tanpa memperhitungkan apa kata dunia, sebenarnya tipe orang yang tidak tahu bersyukur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun