Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

PHK, Saatnya Pulang Kampung dan Mulai dengan 4 Pola Pikir Ini

18 Februari 2023   19:30 Diperbarui: 22 Februari 2023   08:55 1769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi PHK (iStockphoto/Doucefleur via parapuan.co)

Suasana seperti itu ditambah kalau kita bisa punya banyak teman, kita bisa mengundang teman-teman kita makan di pondok. Ada hidangan lele bakar, sayur lawar dan musik-musik populer lainnya. Rasa sedap untuk melupakan lelah dan susah saat PHK.

Lama-kelamaan orang jadi tahu, "oh di sana ada kolam lele dan dia menjual ikan lele, wow lele bakar itu enak banget lho." Nah, strategi awal kurang lebih seperti itu.

Siapa sih yang tidak suka suasana sejuk dan damai di hutan dengan air dan alam yang indah? Perlahan-lahan mungkin punya ide untuk menanam pepaya, mangga, dll.

Tanah yang kaya, tanah di kampung kita, tanah yang masih luas dan terbuka, kenapa takut? Budaya kehidupan yang dekat dengan alam akan dirajut kembali di sana. Budaya perjumpaan dan kedekatan dengan sesama yang susah pasti ada di sana.

Orang kreatif selalu bisa menemukan tempat dan momen yang damai di tengah kebuntuan hidupnya di kota-kota.

Jangan putus asa jika terkena PHK, tapi bangkit dengan gairah kerja dan semangat baru untuk kembali ke kampung dan mencoba usaha kecil dengan pola hidup seperti di kota.

Kemandirian ekonomi dan keuangan tidak bisa dicapai tanpa ada usaha-usaha kreatif dengan analisis yang tepat sesuai konteks di mana kita hidup.

Salam berbagi, ino, 18.02.2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun