Penolong yang baik, yang berkualitas dan berintegritas mestinya tidak hanya berhenti pada perolehan jasa, tetapi lebih dari itu harus mengarah ke bimbingan untuk kreativitas berpikir dan kemandirian cara berpikir mahasiswa yang membutuhkan bantuan| Ino Sigaze.
Litani pengangguran anak bangsa ini masih saja berlanjut. Sebagian orang menuduh bahwa sebab dari pengangguran itu adalah karena ketersediaan lapangan pekerjaan yang tidak seimbang dengan jumlah tenaga kerja.
Di sisi lain, tak pernah diselidiki tentang mengapa lulusan sarjana yang pada akhirnya mendekap sebagai pengangguran di desa-desa.Â
Ketersediaan lapangan pekerjaan yang sedikit akhirnya selalu menjadi kambing hitam.
Padahal kenyataan yang belum banyak dibuka ke publik adalah bahwa sebagian mahasiswa menggunakan jasa Joki untuk kelancaran tugas-tugas, bahkan tulisan ilmiah sebagai bukti dari kesarjanaan mereka.
Joki membutuhkan uang, demikian juga mahasiswa-mahasiswi kita membutuhkan ijazah bukti kelulusan mereka.
Ijazah bagi mereka adalah bukti pencapaian yang paling mengagumkan dan bisa dibanggakan.
Cukup sering saya mendengar fenomena Joki dan hubungan timbal balik dengan mahasiswa yang membutuhkan jasa mereka di Indonesia. Ada banyak orang cerdas yang akhirnya bekerja sebagai Joki.
Tanpa disadari pekerjaan dan jasa Joki sebenarnya punya dampak besar sekali bagi kualitas manusia di republik ini.Â
Ada 3 dampak dari hubungan timbal balik antara Joki dan mahasiswa: