Investasi gagasan yang disertai dengan motivasi untuk sebuah implementasi, perlahan-lahan akan menjadi kenyataan yang menepis laju resesi | Ino Sigaze.
Di tengah semburan isu resesi sejak pecahnya agresi militer Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 setahun yang lalu, sebagian orang sebenarnya sedang mencari terobosan-terobosan baru yang bisa diandalkan untuk menopang ekonomi rumah tangga, baik secara umum dalam konteks bangsa ini maupun secara pribadi.
Tulisan ini merupakan satu model jawaban atas pertanyaan, apa yang bisa saya lakukan untuk petani di tengah isu resesi saat ini.Â
Kecemasan terhadap dampak buruk dari resesi tidak akan pernah berubah, jika tanpa ada usaha konkret yang ditopang dengan motivasi dan kerja kreatif.
4 proses ini penting sebelum memulai usaha kecil sejenis UMKM yang bisa dinamakan sebagai model investasi ala petani cabe keriting di desa:
1. Survei dan blusukan pasar terdekat
Pada bulan Agustus 2022, saya pernah beberapa kali mengadakan blusukan kecil di pasar Mbongawani Ende, Flores, NTT. Saat itu saya menemukan jenis usaha yang cocok untuk para petani di desa.
Beberapa jenis usaha itu antara lain, usaha kebun sayur dan kebun cabe keriting merah. Usaha pilihan itu karena pertimbangan potensi alam yang sudah kami miliki sekurang-kurangnya beberapa orang yang saya kenal di sana.
Potensi yang penting dan sudah dimiliki oleh beberapa petani di sana yakni potensi lahan, air dan keamanan lingkungan usaha. Dari potensi itu sebenarnya berkaitan dengan kontur tanah yang berangkat dari pengalaman para petani sendiri.
Tanah di wilayah kecamatan Nangapanda, kabupaten Ende, Flores umumnya cocok untuk tanaman sayur, cabe dan jenis tanaman komoditi lainnya.
Hasil survei dan blusukan waktu itu sempat mengejutkan karena ditemukan di pasar itu bahwa harga cabe keriting merah per kilogram Rp 85.000.Â
Harga pasar pada musim panas waktu itu menjadi data yang bisa dianalisis dalam kemungkinan-kemungkinan prediksi harga cabe keriting merah pada tahun ini.