Krisis apa saja selalu menuntut sikap, kebijakan, dan keputusan baru.
Kenyataan krisis energi di Eropa umumnya dan di Jerman khususnya sudah mulai terdengar sejak beberapa Minggu pasca agresi militer Rusia terhadap Ukraina pada 24 Februari 2022. Saat itu masih berupa prediksi oleh karena kemungkinan perbedaan sikap politik terhadap krisis dua negara tersebut.
Nah, Jerman sendiri ternyata punya sikap independen yang tidak mau mencari posisi aman sendiri dengan maksud untuk mendukung agresi militer Rusia itu. Konsekuensinya sampai menjadi begitu tegas dan jelas dengan pemberlakuan sanksi ekonomi.Â
Sikap tegas melawan perang dan agresi militer itulah yang menjadikan hubungan baik Jerman dengan Rusia menjadi retak, secara khusus dalam urusan 50% gas yang disupport dari Rusia.Â
Dalam bingkai pemutusan hubungan ketergantungan gas Rusia itulah, tampak sekali bahwa Jerman sedang berhadapan dengan tantangan krisis yang tidak mudah. Soalnya persis ketikan pembatasan pasokan gas 55% dari Rusia, Eropa umumnya menurut prediksi akan memasuki musim dingin yang ekstrim.
Kita tahu bahwa pembatasan saluran gas ke Eropa sudah secara nyata terlihat melalui pembatasan saluran pipa Nord Stream 1.Pertanyaan penting saat ini adalah bagaimana caranya Jerman bisa bertahan dan melampaui musim dingin yang sudah diambang pintu ini?Â
Berikut ini beberapa langkah dan pendekatan yang dilakukan di Jerman untuk hadapi kenyataan musim dingin ekstrim di satu sisi dan krisis gas pada sisi lainnya.
1. Kampanye informasi berbasis luas
Kampanye informasi berbasis luas itu dipromotori oleh Kementerian Ekonomi dan Perlindungan Iklim (Das Wirtschafts- und Klimaschutzministerium), Robert Habeck.Â
Tujuan dari kampanye informasi berbasis luas itu adalah agar seluruh warga Jerman menyadari keadaan krisis ini sebagai hal serius yang menuntut tanggung jawab dan kebijakan praktis yang bisa diterima oleh semua.
Robert Habeck dalam satu pernyataannya menandaskan bahwa dari latar pemicu agresi Rusia terhadap Ukraina itulah, berdampak pada penghentian pasokan gas, terutama dari Rusia ke Eropa. Krisis energi yang parah ini bukan tidak mungkin akan berkembang menjadi krisis ekonomi dan krisis sosial. (Bdk. deutschelandfunk.de)