Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menulis tentang Surga Punya Seorang Ibu

14 Juli 2022   19:25 Diperbarui: 14 Juli 2022   19:35 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis tentang sang ibu yang melahirkan | Dokumen pribadi oleh Ino

Wajah duka karena lelah menjalani hidup untuk semua anak-anaknya. Wajah duka untuk diriku hingga seperti ini. Wajah duka untuk sukacita kami semua, untuk kehidupan anak-anak, cucu dan cicitnya. 

Ibu yang punya air susu kasih yang mahal dan tak terbayarkan yang menjadikan kami mengerti, dan mengenal dunia dan banyak orang lainnya. 

Ibu yang pernah menjerit lelah dalam sunyi hatinya yang tidak terucapkan, agar kami tidak larut dalam kesedihan. Ibu yang melepaskan kami pergi ke mana-mana untuk tugas dan panggilan hidup kami masing-masing.

Ibu yang tidak menuntut, tetapi cuma bertanya, "kapan ia datang mengunjungiku untuk terakhir kalinya" 

Ibu yang sekian tahun harus terpisah dan hanya berkaca pada layar teknologi; ia coba menyentuh wajah anak yang jauh. Mengapa engkau begitu jauh? Ema kau reu ka ree. Jao dhepa, tapi iwa nggena, iwa rasa atau engkau jauh, sayang sekali ingin menyentuh wajahmu, tetapi tidak bisa tersentuh. 

Ya, ibu yang juga punya kerinduan, tapi tidak mengatakan kerinduan, agar kami tenang bekerja di ladang pelayanan. 

Dari rahim pesawat Emirates Dubai-Jakarta saya tulis kata ibu dengan air mata tak tertahankan. 

Ibu apapun rupamu saat ini, ibu tetap yang terbaik dalam hidupku. Ibu adalah wajah Tuhan yang nyata saat ini. 

Oleh kasih sang ibu, kami belajar mengenal dan percaya pada kasih Abadi dari yang kekal. Dari keterbatasan kasihnya, kami belajar mengenal dan menyadari betapa tak terbatas kasih Tuhan itu. 

Ibu adalah buku tentang awal hidup manusia dan masa depannya. 

Sambil mendengar irama musik klasik William Byrd: Mass for 3 voices-Sanctus - Benedictus, saya tulis tentang ibu dan ajaran kekudusannya. Ibulah yang mengajarkan hidup dan berbagi tidak akan pernah menjadikan kamu kekurangan -Muri nee pati, supaya muri iwa kura apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun