Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ada 4 Alasan Mengapa Jokowi Berbicara tentang Ketersediaan Infrastruktur Berkualitas

31 Mei 2022   11:01 Diperbarui: 1 Juni 2022   07:50 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu proyek infrastruktur yang dibangun pemerintah. Sumber: PT Hutama Karya via Kompas.com

Semakin masyarakat menyadari pentingnya kehadiran infrastruktur berkualitas, maka akan berpengaruh pada mentalitasnya. Oleh karena itu gagasan tentang infrastruktur berkualitas membutuhkan jembatan literasi kepada masyarakat untuk memahami dampaknya positifnya bagi kemajuan bangsa ini. 

Ada 4 alasan mengapa Jokowi berbicara tentang infrastruktur berkualitas | Dokumen diambil dari bisnisnews.id
Ada 4 alasan mengapa Jokowi berbicara tentang infrastruktur berkualitas | Dokumen diambil dari bisnisnews.id

2. Meningkatkan daya saing

Infrastruktur berkualitas itu akan meningkatkan daya saing. Daya saing yang dimaksudkan di sini bukan saja soal daya saing dengan asing, tetapi bisa saja sangat penting untuk meningkatkan daya saing kemajuan antara provinsi dan daerah-daerah yang terlihat jelas sekali tidak merata. 

Bagi saya poin tentang meningkatkan daya itu sangat menarik. Mengapa? Pengucuran dana pembangunan diberikan hampir semua sama besarnya, seperti dana desa misalnya, akan tetapi bagaimana kualitas manfaatnya yang bisa masuk ke akses pembangunan infrastruktur berkualitas tetap saja berbeda. 

Nah, oleh karena itu, sebenarnya penting suatu gerakan bersama mulai dari desa sampai ke pusat untuk hidup dengan gagasan meningkatkan pembangunan berkualitas dan bukan hidup dengan mental korup. 

Tahukah bahwa ada logika yang risih seperti ini, pembangunan di desa tidak perlu permanen dan berkualitas, nanti kita tidak dapat uang lagi. Sebagian orang masih hidup dengan mentalitas korup, mengharapkan kucuran dana setiap tahun untuk memperpanjang hidupnya, seakan-akan pembangunan di desa itu adalah lahan hidup.

Oleh karena itu, kontrol tentang ketuntasan pembangunan infrastruktur yang direncanakan sampai pada semester pertama tahun 2024 itu sampai ke desa-desa. Jika kontrol dan pemeriksaan serta evaluasi itu hanya gamblang saja, maka infrastruktur berkualitas itu hanya untuk mewakili saja beberapa di pusat dan bukan di desa-desa. 

Coba saja sesekali terjun untuk amati bagaimana pembangunan embung di Kabupaten Ende, di desa Kerirea misalnya. Di sana sangat berat bagi saya untuk mengatakan ada pembangunan embung yang berkualitas. 

Dana yang ratusan hingga miliaran juta sudah terpakai, tetapi fungsi embung berubah, bukan untuk sumber pengairan pertanian masyarakat, tetapi jadi kolam ikan. Embung yang lain sama sekali tidak berfungsi. 

Tentu sangat disayangkan kalau pada kenyataannya rencana strategis Jokowi akhirnya jauh dari konsep infrastruktur berkualitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun