Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ada 5 Alasan Mengapa Perpustakaan Jarang Dikunjung

24 Mei 2022   02:43 Diperbarui: 25 Mei 2022   10:44 3182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada 5 Alasan Mengapa Perpustakaan jarang dikunjung | Dokumen pribadi oleh Ino

Perpustakaan favorit itu bukan soal kesenangan pribadi saya, tetapi soal seberapa bisa menarik minat pengunjung untuk membaca dan belajar menemukan referensi di sana.

Tema rujukan Kompasiana kali ini sangat menarik tentunya. Tema menarik ini bukan saja untuk menyoroti terkait perpustakaan favorit dari masing-masing penulis, tetapi bagi saya barangkali akan menjadi momen penting untuk mengevaluasi tentang keadaan perpustakaan di daerah-daerah kita masing-masing.

Tulisan ini lebih merupakan sorotan dari sisi lain tentang sebuah perpustakaan yang jarang ada pengunjungnya atau bahwa terkesan seakan-akan cuma sebagai sebuah gudang buku.

Ada beberapa alasan ini barangkali menjadi sebab mengapa perpustakaan sepi pengunjungnya:

1. Letak perpustakaan jauh dari jantung kota, di mana banyak universitas dan penghuni lainnya

Perpustakaan yang akan menjadi favorit banyak mahasiswa atau siapa saja yang suka membaca tidak terlepas dari dimana perpustakaan itu ada. Pertimbangan tempat dan lokasi serta tata letak semestinya adalah pertimbangan penting.

Di universitas tempat kuliah saya, perpustakaan langsung bisa dijangkau dari jalan utama dan terminal bus sekitar 3 menit. Letak perpustakaan langsung di jantung dari regio tempat ada universitas.

Nah, tentu tidak menarik jika perpustakaan itu terpisah dari universitas dan jauh dari jantung kota. Tidak heran kalau perpustakaan yang jauh dari kota seringkali sepi pengunjungnya.

2. Fasilitas ruangan yang kurang menarik ditata

Ada beberapa perpustakaan yang memang terletak di pusat kota, namun karena tata ruangan yang kurang bagus dan sangat tertutup kepada pengunjungnya, maka terlihat jarang sekali pengunjungnya.

Soal perpustakaan favorit seseorang bisa-bisa saja menjadi favorit, tetapi apakah yang menjadi favorit seseorang itu sering dikunjungi oleh orang kebanyakan saya kira itu soal lain lagi.

Rumah tempat tinggal saya punya perpustakaan pada lantai dasar yang besar dengan jumlah buku lebih dari 30.000 judul buku dari berbagai bidang dan berbagai bahasa.

Namun, sayang sekali pengunjungnya sangat sepi. Mungkin karena banyak sekali perpustakaan di kota Mainz dan bisa juga karena ada banyak sekali perpustakaan di setiap universitas.

Bagaimanapun juga, semestinya perpustakaan itu perlu ditata dengan lebih menarik dan memberi kesan terbuka kepada semua orang. Bagi saya pribadi perpustakaan rumah saya sangat lengkap dan menjadi favoritku.

Akan tetapi soal apakah nyaman bekerja di perpustakaan rumah, itu soal lain  lagi, ya saya tidak terlalu suka bekerja di perpustakaan karena sirkulasi udara yang kurang bagus.

Dari segi kelengkapan buku-buku, ya saya bisa merekomendasikannya kepada siapa saja yang bisa berbahasa asing untuk boleh mampir di perpustakaan Karmel di Karmeliterstraße 7, Mainz.

3. Kelengkapan buku-buku dari berbagai bahasa dan dari berbagai bidang yang masih terbatas

Kelengkapan buku-buku dari berbagai bidang dan dari aneka bahasa sudah pasti sangat lengkap. Kami bahkan ada seorang penanggung jawab perpustakaan yang memiliki kerjasama dengan perpustakaan di Eropa. 

Ada koneksi link yang bisa memudahkan siapa saja mencari buku-buku yang diperlukan. Bahkan setahun sekali diadakan pertemuan pengurus perpustakaan di Roma dan beberapa kota lainnya.

Di sana umumnya dibahas tentang modernisasi perpustakaan dan pembaharuan sistem peminjaman dan informasi tentang buku-buku penting yang perlu disiapkan di perpustakaan.

Sangat menarik bahwa melalui jaringan perpustakaan itu, kita bisa membongkar kembali dokumen ratusan tahun lalu dengan mudah. Di sanalah saya merasakan betapa pentingnya perpustakaan itu sebagai sumber  ilmu pengetahuan (Wissenschaft Quelle).

Ada banyak juga perpustakaan yang jarang dikunjungi hanya oleh karena keterbatasan buku-buku yang bisa menjadi sumber referensi umum dari berbagai bidang.

Jadi, jika ingin agar perpustakaan itu banyak pengunjungnya, maka jangan lupa update buku-buku dan informasi terbaru tentang buku dan dokumen-dokumen penting lainnya.

4. Keterbatasan fasilitas pendukung seperti internet dan komputer dan ruang khusus

Tentu sangat membosankan jika, sebuah perpustakaan tanpa ada fasilitas internet. Umumnya perpustakaan yang modern menyiapkan fasilitas seperti komputer dan internet.

Tanpa ada fasilitas internet | Dokumen pribadi oleh Ino
Tanpa ada fasilitas internet | Dokumen pribadi oleh Ino

Orang bisa mencari judul buku dengan menggunakan fasilitas komputer di ruang perpustakaan dengan memberikan judul atau nama pengarangnya, maka seketika juga orang akan tahu buku itu ada dilantai berapa dan pada bagian mana.

Fasilitas internet dan komputer itu untuk memudahkan pengunjung menemukan buku yang diperlukan secara cepat dan tepat. Bahkan melalui fasilitas komputer dan internet itu, seseorang bisa menitipkan pesan pinjaman kepada pegawai perpustakaan. 

Tentu, pengunjung tidak akan berminat, jika ada perpustakaan yang serba manual. Orang hanya akan menemukannya kalau sendiri rajin mencarinya buku-buku di deretan lemari yang begitu banyak.

5. Sistem peminjaman dan regulasi peminjaman jarak jauh

Kemodernan sistem perpustakaan saat ini saya kira merupakan aspek yang sangat penting. Perpustakaan yang modern bisa membantu pengunjung dan anggota perpustakaan itu untuk meminjam buku-buku yang tidak ada pada perpustakaan yang dikunjunginya.

Tentu di sana jaminan dan regulasi yang sudah diatur seperti kita hanya bisa meminjam dan memperpanjang peminjaman dua kali atau selama dua bulan. Pada perpanjangan kedua, jika ada orang lain yang membutuhkannya, maka kita akan mendapat kiriman pesan email otomatis untuk segera dikembalikan.

Jadi, tampak jelas sekali identitas keanggotaan kita memang sangat penting dibutuhkan dan tentu dengan jaminan perlindungan data. Bahkan sangat modern di Jerman dibuat sebuah kartu perpustakaan dengan semester tiket yang dilengkapi dengan foto.

Ya, layak seperti sebuah Kartu Tanda Penduduk. Memang terlihat menarik dan elegan. Nah, inilah kemungkinan pelayanan yang disiapkan perpustakaan yang tentunya berdampak pada daya tarik pengunjung.

Berangkat dari tulisan dan pengalaman perpustakaan di Jerman secara umum ini, saya mengajak siapa saja yang punya minat di bidang perpustakaan untuk memperhatikan beberapa hal ini:

  1. Kenyamanan ruang, tata letak, sirkulasi udara, dan penerangan.

  2. Fasilitas internet gratis untuk pelayanan kebutuhan pengunjung di perpustakaan.

  3. Kemampuan untuk mengupdate buku-buku baru dari berbagai negara

  4. Identitas keanggotaan dengan jaminan perlindungan data

  5. Keheningan dan ketertiban dalam ruang perpustakaan.

  6. Ruang kerja di perpustakaan dibagi sesuai bidang minat masing-masing.

Demikian catatan terkait alasan mengapa sebuah perpustakaan itu jarang ada pengunjungnya. Dengan kata lain, saya mengajak siapa saja untuk mengevaluasi perpustakaan di mana saja agar menjadi rumah yang sering dikunjungi dan menjadi sumber ilmu pengetahuan dengan daya tarik yang menyenangkan dan memuaskan.

Salam berbagi, ino, 24.05.2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun