Rekreasi dan tertawa itu sehat, kapan dan saat mana kamu bisa lakaukan itu?
Riuh suara manusia di pesisir sungai Rhein pada pukul 16.47 begitu tak terbayangkan. Ribuan orang memburu hiburan dan makanan ringan seakan-akan sedang kelaparan.
Rasanya aneh, tapi benar itu suatu kenyataan. Semenjak kebijakan tanpa masker, ribuan orang ditarik kembali kepada suatu gaya hidup nyata yang jauh dari dunia Metaverse.
Di bawah terik mentari yang sejuk-sejuk hangat, mereka berdansa ria di pesisir barat Rhein area Mainz Kastel. Tak kalah opa-opa dan oma juga berdandan kaya anak milenial dengan sedikit bongkok berdansa di sana.
Sebuah luapan kegembiraan yang sepertinya sejak lama terpendam dan tertahan, kini terungkap sudah. Mereka gembira tanpa ada rasa takut pada covid19.
Di manakah Covid19?
Dari jarak 50 meter saya duduk di atas batu sambil merekam jejak manusia yang terbius gelora bebas korona. Meskipun demikian, secara pribadi saya hanya bisa mengikuti irama musik dansa dengan hati yang waspada.
Berdansa ala orang barat sama dengan menolak tekanan jaga jarak ala Covid19. Semuanya sudah seperti detik-detik proklamasi tentang sirnanya Covid19 di Eropa.
Dalam hati kecil, saya hanya bisa bertutur sunyi, ya kita nantikan saja berita beberapa hari kedepannya. Benarkah covid sudah tidak berdaya dan manusia sudah bisa merayakan kembali kebebasannya.
Merayakan kebebasan dengan hati riang dan bersaudara
Keindahan dan sisi positif dari keadaan bebas tanpa tekanan korona adalah bahwa manusia boleh merayakan kebebasan itu dengan hati riang, penuh candaan dan tawa bersama teman-teman dan sanak keluarga. Tampak sekali ungkapan rasa syukur bahwa mereka sekarang diberi waktu untuk menari gembira di pesisir Rhein.