Waktu di gunung itu sendiri bersama diri sendiri. Kesendirian di tengah sunyi yang tidak terkendali.
Waktu di gunung itu ada horizon baru. Tinggi di atas, tapi mampu melihat ke semua yang di bawah, di pesisir sungai.
Waktu di gunung ada perjumpaan langsung antara senja dan fajar. Mengapa fajar dan senja menyapa gunung?
Waktu di gunung mata dimanja menyaksikan seribu pesona alam. Keindahan lembah dan lereng, pesisir dan periferi.
Waktu di gunung terlihat pintu terbuka menatap langit dinamika tanpa sandiwara. Awan jujur membalut bumi dan penghuninya dalam dekapan mesra.
Waktu di gunung terdengar suara alam: Dalam keheningan terdengar bisikan hatimu sendiri. Itu dia yang bersamamu dan mempertemukanmu dengan alam bisu.
Waktu di gunung berdetak sama dengan detak kesadaran tentang harmoni langit, bumi dan manusia. Rotasi sunyi tanpa bising mengoda waktu perjumpaan dengan diri sendiri.
Waktu di gunung pada pertengahan Maret 2022 tahun ini. Sendiri mengubah kata hati untuk berbagi.
Salam berbagi, ino, 15.03.2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H