Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Perempuan dan Air Mata

9 Maret 2022   15:26 Diperbarui: 9 Maret 2022   15:48 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan dan air mata | Dokumen diambil dari: local team.it

Adakah perempuan yang tidak pernah menangis? Atau adakah perempuan yang tidak meneteskan air mata? Di mana saja ketika ada konflik, persoalan, pertengkaran di sana perempuan akan menangis.

Siapa yang tahu arti dari tangisan perempuan? Mungkin hanya perempuan yang tahu persis. Tangisan yang bisa diduga hanya datang dari orang yang melihat perempuan menangis.

Namun tidak biasa bahwa tangisan perempuan dipertontonkan kepada publik. Hati siapa yang tidak tersayat karenanya. Pikiran siapa yang tidak terseret kepada tangisan sang ibu?

Tangisan ketakutan, kehilangan sang perempuan memang tidak bisa terbendung. Orang hanya bisa mengatakan itu tangisan protes, ketika investasi bodong lenyap dari kontrol dan kendali dirinya. 

Berapa banyak perempuan yang menangis karena ulah Doni Salman dan teman-temannya yang beraksi di Indonesia saat ini. Perempuan bisa juga menangis di lapangan bisnis bermain Qoutex.

Perempuan bisa juga menangis ketika meninggalkan suami mereka di medan perang seperti di Ukraina saat ini. Tangisan perempuan terjadi setiap hari. 

Tangisan dan air mata perempuan bisa saja karena ketimpangan lainnya, beban pikiran, beban kerja, beban krisis dunia saat ini. Berapa tetesan air mata perempuan yang terjatuh setiap hari membasahi bumi?

Di lapangan bola pun perempuan bisa menangis, saksikan berapa yang akan menangis di Liga Champion, Real Madrid vs PSG nanti. Tapi tak terlupakan bahwa karya seni perempuan pun sering mendatangkan tangisan. 

Terkuak kenangan ratapan perempuan Larantuka bagaikan elegi derita perempuan tertindas. Mari cinta lagu-lagu daerah, kata presiden kita Jokowi.

Dunia fiksi tentang perempuan dan air mata yang tidak pernah menjadi sebuah fiksi di bumi ini. Perempuan meraih sukacita, cinta dengan air mata ketulusan yang tidak terkatakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun