Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ada 5 Alasan Tidak Perlu Benci Produk Luar Negeri

23 Januari 2022   04:32 Diperbarui: 14 Februari 2022   20:06 1410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pilihan untuk mencintai produk dalam negeri itu sangat baik, tapi jangan karenanya anak bangsa ini harus membenci produk luar negeri. Raihlah inovasi baru dalam bidang apa saja dengan mengutamakan kualitas dan kredibilitasnya, maka yang luar negeri dengan sendirinya akan mencari produk dalam negeri.

Beberapa waktu lalu saya membaca satu tulisan seorang Kompasianer tentang seruan benci produk luar negeri. Saat membaca artikel itu, saya merasakan ada sesuatu yang mesti dianalisis lagi terkait ungkapan "benci produk luar negeri." 

Tema benci produk luar negeri bisa saja sangat menarik ketika Indonesia di ambang pertumbuhan ekonomi yang semakin menunjukkan diri sampai pada titik kemandirian secara global. Oleh karena itu, benci produk luar negeri sebenarnya ada hubungan logisnya dengan kemajuan suatu negara pada satu sisi dan tingkat kemandirian ekonomi pada sisi lainnya.

Meskipun demikian, apakah dengan kemandirian ekonomi, seharusnya menjadikan suatu negara benci produk luar negeri? Aneh bukan? Tentu ungkapan benci produk luar negeri perlu dikaji lagi secara kritis.

Mengapa ungkapan benci produk luar negeri harus ditafsirkan secara kritis? Ada beberapa alasan yang bisa menjadi landasan pemahaman dalam konteks tulisan ini:

1. Apa artinya benci produk luar negeri?

Benci secara formal dimengerti sebagai ungkapan perasaan sangat tidak suka pada seseorang dan sesuatu. Benci umumnya dikaitkan dengan sifat yang melekat pada sesuatu yang merupakan objek kebencian itu sendiri. 

Dari ungkapan "benci produk luar negeri" tampak jelas sekali bahwa sasaran kebencian itu adalah produk luar negeri dan bukan orang yang menghasilkan produk luar negeri. 

Sekalipun demikian, apakah pantas ada kampanye seperti benci produk luar negeri? Saya kira pernyataan itu lebih pantas sebagai suatu motivasi buat anak bangsa ini untuk semakin mencintai produk sendiri dan bukan benar-benar sebagai suatu aksi yang berujung pada penolakan pada produk luar negeri.

Oleh karena itu "benci produk luar negeri" tidak boleh dimengerti sebagai aksi yang menegasikan produk luar negeri di tanah air saat ini, tetapi lebih sebagai seni diplomasi yang memotivasi gairah anak bangsa untuk berkreasi secara kompetitif dengan produk luar negeri.

Ilustrasi tentang 5 alasan tidak perlu benci produk luar negeri | Dokumen diambil dari: kabarbisnis.com
Ilustrasi tentang 5 alasan tidak perlu benci produk luar negeri | Dokumen diambil dari: kabarbisnis.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun