Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Senyum Kecil Winterjasmin

13 Desember 2021   01:59 Diperbarui: 13 Desember 2021   02:17 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senyum kecil Winterjasmin | Dokumen pribadi oleh Ino

Secercah cahaya menyentuh rasa saat pagi tergoda senyum kecil Winterjasmin di kota Mainz. Berani-beraninya di musim dingin ini mekar lagi.

Senyum kecil peneduh hati merapat saat jam 7 pagi.

Sekuntum kuning menatap pejalan kaki, gelisah ingin tanya, apa yang kamu sedang cari?

Ketiga-tiganya mekar tanpa katakan kami sedang mekar. Mekar di pinggir jalan sunyi kota ini. Menanti dua pemuda di tanur api di bawah kolong jembatan kecil.

Winterjasmin tersenyum sipu pagi-pagi, desahnya begitu halus dan sepi, "menghibur itu pilihan di tengah krisis."

Senyum kecil Winterjasmin menepis galaunya hari ini. Riuhnya kesibukan sehari seharusnya tak menunda senyum kecil.

Kecil senyumnya, tinggalkan jejak tanya sepanjang hari: Seberapa sering kamu tersenyum hadapi soal-soal hidupmu?

Bisikan sunyi Winterjasmin, 

"Aku menabur senyum ke tiga arah berbeda; 

Senyum ke dalam diriku sendiri;

Kutaburkan juga senyum ke langit untuk Penciptaku;

Dan senyum hangatku juga ke samping untuk manusia dan alam hidupku."

Tiga arah itu kulakuan hari demi hari, rutin namun sunyi dari kedalaman hati. 

Tak biasa kukatakan ini:

"Aku ingin senyum kecilku ditulis. Aku ingin kamu menulis dengan senyum kecil."

Aku merindukan senyum kecil itu menjadi jiwa dari penulis-penulis. Menulislah dengan hati yang tersenyum!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun