Tataplah langit dan temukan celah dalam semua yang ada di bumi. Tak ada yang sempurna, karena semua ternyata masih punya celah dan cacah.Â
Suatu waktu cacah manusia akan diubah melalui celah-celah di langit menuju ke ujung langit. Dari cacah, orang-orang belajar hidup mengarungi celah menatap ke langit.
Tak perlu saling mencela oleh karena cacah celah yang ada di depan matamu. Itu cuma suatu isyarat bahwa semua masih ada celah untuk menjadi lebih baik lagi suatu waktu nanti.
Berilah celah, maka dia akan menatap langit dan buta melihat cacah-cacah.Â
Celah solusi di tengah krisis, celah damai di tengah konflik, celah harapan di tengah putus asa, celah titik terang di tengah gelap dan kerumitan, celah sukacita di tengah duka, celah hiburan di tengah ketakutan, celah kebenaran di tengah manipulasi, celah kesembuhan di tengah wabah pandemi covid19.
Celah maaf di tengah bara benci, celah komunikasi di tengah kebisuan, celah tulisan di tengah hingar bingar kebisingan, celah untuk hening di tengah riuh suara kepentingan manusia.
Celah yang melihat cacah luka sendiri dan menyembuhkannya. Celah yang menerima di tengah penolakan. Celah respek di tengah antipati. Celah-celah untuk melukis cerita hari ini di sini. Mungkinkah K adalah Kompasiana? Atau Kamu?
Salam berbagi, ino, 23.11.2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H