Siulan bersahut menyambut pagi, tanpa kata dan nada-nada yang bisa dipahami.Â
Burung-burung kecil mungkin bertanya dan bersyair di depan UGD. Bangun dan katakan syukur karena hidup tidak selamanya gawat dan darurat.Â
Suara lengking menyambut pagi berdandan kokok ayam kampung terdengar merdu irama kampung yang sepi.Â
Hidup tidak selamanya gawat dan darurat. Mereka bersuara bukan karena gawat dan darurat, tapi karena cinta dan syukur.Â
Burung-burung kecil di mana tempat tenggermu? Mengapa kalian bersembunyi di balik samar-samar gelap menjelang fajar?
Ada rindu di hati untuk menatap wajah tanpa ditutup samar-samar hari. Ada rasa yang tertahan ketika pintu-pintu UGD mulai dibuka pagi ini.Â
Ada cemas yang menghimpit dari siulan pagi berpadu tatap ke arah pintu. Aeramo Mbay Flores kenangan pertama tidur semalam suntuk di depan pintu.Â
Terdengar tangisan pagi di kamar-kamar kecil sebelah kanan. Entah apa dan mengapa semua itu bisa terjadi? Gendongan kasih sang ibu memberi teduh hingga sunyi cuma terdengar suara sang fajar.Â
Syukur pagi terbawa sunyi kampung itu. Siulan pagi teriring doa semoga hidup hari ini berubah, bukan selamanya bagaikan unit gawat dan darurat.Â
Senyum rindu bertemu sahabat secita-cita menoreh dikedalaman kalbu hingga fajar pergi kembali ke barat. Siulannya semakin tajam menghimpit rindu pagi ini di depan UGD kampung itu.Â