Jangan ciptakan krisis lain lagi demi keuntungan diri atau sekelompok orang! Jadilah peduli dengan orang lain, agar hidupmu berarti bukan cuma saat ini, tetapi juga nanti.
Di tengah kegalauan global akibat terpaan Covid 19, tidak sedikit ditemukan kemacetan dalam beberapa urusan vital, sebut saja urusan distribusi obat.
Urusan distribusi obat secara merata, bahkan sampai di pelosok desa mungkin sudah menjadi tema yang sangat aktual di tengah krisis ini.
Bukan saja urusan vaksin, tetapi obat-obatan lainnya yang sering menjadi konsumsi tetap sebagian masyarakat juga perlu tetap diperhitungkan.
Pemerintah dan secara khususnya dinas kesehatan Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan perlu serius memerhatikan hal ini. Mengapa? Ada 4 pertimbangan, mengapa distribusi obat-obatan pada masa pandemi covid-19 ini perlu tetap lancar:
1. Kita hadapi krisis covid, tetapi sebagian besar orang membutuhkan juga obat-obat lainnya
Distribusi semua obat-obatan tidak boleh diperlambat oleh jasa pengiriman barang!
Penyediaan obat-obatan bukan saja yang bisa dijual di apotek-apotek perlu diperhatikan secara serius karena dalam keadaan krisis covid ini, bukan saja vaksin yang dibutuhkan, tetapi obat-obat lainnya juga.
Beberapa hari lalu, sempat kerepotan mencari obat jantung "Digoxin" di kota Ende, Flores, NTT. Beberapa Apotek ternyata tidak lagi menjual obat jantung yang tergolong sangat murah itu.Â
Bukan soal mahal dan murah, tetapi persoalannya obat itu tidak ada di sana, sementara obat itu sudah menjadi suatu keharusan untuk dikonsumsi secara teratur.Â
Kendala lain yang sangat merepotkan adalah saat berusaha mendatangkan obat itu dari Jawa, ternyata proses distribusinya macet di perjalanan.Â
Pengirim setelah menghubungi petugas pengiriman, jawabannya sederhana, "gara-gara PPKM dan karena ada tumpukan banyak obat."