Saat memotong rambut di rumah, itu tidak hanya momen untuk mengenal kepribadian orang lain dan mendengar cerita serta pengalamannya, tetapi juga saat terbaik untuk belajar berbicara bahasa asing.Â
Memotong rambut sendiri sering dianggap aneh oleh sebagian orang, apalagi dilakukan sendiri secara terus-menerus. Selain itu, ada juga anggapan bahwa orang-orang yang setiap bulan selalu datang ke salon mahal untuk memotong rambutnya juga dianggap aneh.Â
Meskipun demikian, tidak semua anggapan terkait keanehan itu benar, karena di balik memotong rambut sendiri di rumah itu ada pula cerita dan pesan tentang kesempatan belajar bahasa asing. Ya, ada rahasia di balik yang tampak aneh itu.
Keanehan itu berkaitan dengan pandangan-pandangan berbeda tentang memotong rambut yang bisa dilihat dan umumnya ada di masyarakat:
Dulu pada zaman kuliah, saya belajar memotong rambut sendiri. Teman-teman selalu menganggap saya aneh. Penilaian negatif tentang memotong rambut sendiri jelas-jelas bahwa hal itu menunjukkan kepribadian yang sulit percaya pada orang lain.
Di satu sisi bisa saja benar karena pengalaman buruk ketika dipotong oleh orang lain, dari segi kualitasnya lebih buruk dari memotong sendiri.Â
Tukang pangkas rambut kadang suka-suka, bahkan kadang tidak mau bertanya model seperti apa. Sok tahu dengan alasan ia adalah ahlinya, otomatis bisa tahu model rambut yang cocok seperti apa kalau bentuk kepalanya lonjong atau bulat dan lain sebagainya.
Pada kenyataannya tidak seperti itu. Tukang cukur mesti bertanya atau sekurang-kurang perlu lebih komunikatif, ya sebagai tukang cukur yang ramah dan menarik.
Alasan itulah yang mendorong saya khususnya belajar memotong rambut sendiri. Tentu, bukan karena saya tidak percaya pada orang lain. Kalau orang lainnya tidak bisa memotong rambut, ya gimana bisa percaya? Tentu ini sulit.
Dari pengalaman itu terlihat sebenarnya tentang apa artinya penilaian yang objektif. Penilaian yang objektif itu tidak hanya berdasarkan kesan pribadi saja, tetapi orang perlu mencari tahu atau mengenal latar belakangnya, mengapa ia memilih memotong sendiri.