Dalam hati, jangan-jangan Headline (HL) atau Artikel Utama (AU) selama ini tidak layak. Setelah membaca kembali artikel HL teman-teman, saya merasa semuanya layak banget, bahkan artikel yang tidak dipilih pun ternyata selalu ada pesan-pesan yang positif dan inspiratif.
Dari pengalaman itu, saya melihat bahwa apapun yang ditulis seseorang, selalu punya pesan. Hal pesan itu tentu beragam. Bagi saya ada 3 pesan istimewa yang mungkin jarang dilihat orang, yakni:
1. Pesan tentang alokasi waktu dari penulis
Semua penulis pasti punya alokasi waktu yang cukup agar dia bisa menulis dan tuntas menulis apa yang dipikirkannya. Harga dari waktu itulah yang bagi saya tentu penting dan serius. Jika orang berani menyediakan waktu untuk menulis, maka pasti itu untuk sesuatu yang berarti.
Bagaimanapun alasannya, ada juga yang mengatakan menulis itu cuma iseng, tetapi orang tetap membutuhkan waktu. Waktu yang dibutuhkan seseorang dalam menulis sebenarnya adalah waktu yang mau ia berikan kepada yang lain.Â
Dari alokasi waktu itulah terlihat bahwa orang berjuang mengisi waktunya untuk diberikan kepada orang lain. Saya percaya bahwa semua penulis yang pernah artikel tulisannya menjadi artikel utama itu mengalami bahwa harus punya alokasi waktu yang cukup, bahkan butuh waktu berjam-jam.Â
2. Pesan tentang niat baik penulis dalam menyampaikan pesan
Cara orang menulis dan menyampaikan pesan tentu berbeda-beda, bahkan setiap orang punya gaya dan seninya sendiri dalam menulis. Ada yang begitu teliti dan jelas dalam menyampaikan pesan, tetapi ada juga yang dengan gaya bahasa perumpamaan atau tidak secara langsung menyampaikan pesan.
Satu hal yang saya pelajari dari tulisan-tulisan di Kompasiana adalah bahwa ada pesan yang penulis tidak sampaikan saat penulis itu menulis yakni bahwa ia punya niat baik.
Niat baik umumnya terlihat dari isi tulisan seseorang. Inilah keunikan yang bisa diceritakan di sini bahwa minat baca sebagian besar penulis itu begitu tinggi, mungkin lahir dari kesadaran bahwa dalam setiap tulisan itu ada pesan yang disampaikan dari asal niat baik penulis sendiri.
Membaca akhirnya menjadi proses orang belajar menghargai niat baik penulis.Â
3. Pesan tentang perjuangan menjadi penulis yang baik