Gaya hidup sehat itu bukan sebuah mimpi, tetapi sebuah rencana konkret setiap hari.
Saat daun-daun berubah warna, menari kecil dari tiupan angin sejuk musim semi, saya terpesona pada sebuah nama Kojima. Kojima itu nama yang unik. Terus terang saya baru mendengar kata kojima tahun ini.
Sore pukul 17.00, dua teman lama saya datang, saat saya berdiri sejajar dengan bunga pagar Winterjasmin. Di depan saya tergeletak daun setengah kering. Saya mengambil daun itu sambil menulis kata Kojima.
Menulis Kojima pada sehelai daun
Sophie dan Alfonsa datang mendekat dengan penuh rasa ingin tahu (neugierig) apa yang saya tulis pada daun setengah kering itu. Keduanya mengira bahwa saya menulis nama mereka.
"Hai.... sudah lama sekali kita gak bertemu, kamu ngapain saja selama ini," tanya Sophie. Saya berpura-pura bisu sambil tertunduk, diam. Tanya Sophie sekali lagi, "Kamu kenapa sih? hmmmm, kamu sakit? "
Saya mengangkat wajah sedikit sambil melihat mereka dengan tatapan penuh tanya pada keduanya. Mereka semakin bingung. Saya memejamkan mata sekedar menambah rasa iba dan bingung keduanya.
"Kamu aneh banget sih, kok jadi bisu ya?," Â tanya Alfonsa. Saya hanya menggelengkan kepala untuk mengatakan tidak apa-apa. Keduanya tetap seperti tidak percaya. Mereka lalu merebut daun kering pada tangan kananku.
"Ngapain sih kamu ni?," tanya Alfonsa sekali lagi. Keduanya tiba-tiba hening sejenak.Â
Kojima disebut oleh Sophie dan Alfonsa
Lalu tiba-tiba, serentak berkata, "Kojima...kojima...kojima"Â Was ist den? atau apa sih kojima?