Memiliki hati yang peduli itu mulia, memberi itu jauh lebih berarti lagi, bisa juga disebut sedekah yang mendatangkan berkat, namun menjadikan orang bertanggung jawab itu bisa merupakan suatu pencerdasan bangsa. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang punya rakyat, yang tahu mengatur keuangan untuk kehidupan sehari-hari secara bertanggung jawab.
Bantuan Sosial (Bansos) dalam pikiran kebanyakan rakyat Indonesia adalah uang kejut. Disebut uang kejut karena uang itu bisa diperoleh tanpa bekerja, bahkan datangnya pun tidak terduga.
Konsep tentang bansos dan konsep tentang bagaimana mendapatkan uang rupanya masih baru berkenalan, karenanya tidak heran sebagian masyarakat biasa memiliki cara pandang tentang bansos itu seperti rezeki yang jatuh dari langit, ya "uang kejut."
Rasa asing tentang dana bansos itu penting untuk ditelaah lagi khususnya terkait hal ini: Mengapa masyarakat kebanyakan menganggap bansos sebagai uang kejut? Benar juga sih kalau bansos dikaitkan dengan citra pemerintah yang baik, yang punya hati untuk rakyat.
Namun, pertanyaannya apakah dana bansos itu benar digunakan masyarakat miskin untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari? Bagaimana kriteria penyaluran dana bansos itu sendiri? Kepada siapa sasaran dana bansos itu diberikan?
Dari sudut pemikiran masyarakat desa yang jauh dari pemahaman mendalam tentang maksud utama dari dana bansos itu sendiri, mereka hanya bisa mengapresiasi kerja dan kepedulian pemerintah dan secara kinerja kementerian sosial.Â
Memang dana bansos itu dicairkan agar peredaran uang tetap berjalan meskipun di tengah krisis covid-19 ini. Dengan tujuan agar resesi keuangan bisa dihindari sebaik mungkin. Resesi?
Ada 3 fenomena terkait dana bansos itu disebut  "uang kejut":
1. Kaburnya penjelasan tentang tujuan dan maksud penyaluran dana bansos kepada masyarakat
Saya yakin bahwa bagaimanapun urusan keuangan itu, tetap diperlukan pemahaman tentang tujuan dan maksud uang itu diberikan. Wawasan yang benar tentang dana bansos itu mestinya bukan saja kepentingannya pemerintah atau para pejabat yang bertugas menyalurkan dana bansos, tetapi masyarakat penerima juga mesti juga mengerti.