Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Apakah "Jam Terbang Tinggi" Itu Berarti Overthinking?

21 Maret 2021   19:22 Diperbarui: 22 Maret 2021   00:58 20508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Jam terbang tinggi berarti seseorang bekerja ekstra keras

Konotasi makna ini saya pahami setelah saya membaca sebuah artikel tulisan Kompasiana, namun saya sudah tidak ingat lagi. Kompasiana mengulas bagaimana artikel seseorang bisa bertengger dan berlari-lari di halaman utama Kompasiana. Setelah membaca artikel itu, ada juga sih ungkapan itu dengan kesan bahwa untuk sampai headline itu sungguh tidak mudah atau ya, hanya mungkin bagi orang yang "jam terbangnya tinggi."

Ketika itu saya merasa bahwa pendapat itu benar sekali, dan merasa bahwa tidak mungkin juga bagi saya untuk memperoleh hal istimewa itu. Sekalipun begitu sulit menerima pendapat itu, saya belajar memaknai secara positif bahwa apapun yang tinggi, besar dan terhormat, tidak bisa dicapai dengan kerja kaleng-kaleng atau kerja asal-asal tanpa pesan dan isi yang bernas. 

Dari situlah saya belajar arti "jam terbang tinggi" itu dari para penulis senior Kompasiana yang artikel mereka hampir selalu berlari-lari di layar depan bahkan mau tidak mau menjadi bacaan dan tontonan ribuan pembaca. 

Sesuatu yang meyakinkan saya bahwa "jam terbang tinggi" itu tidak sama dengan overthinking adalah justru dari para senior Kompasiana. Saya yakin bahwa mereka aktif seperti biasa menulis bahkan mungkin sehari bisa dua artikel, bahkan isi artikel mereka itu sungguh butuh "jam terbang tinggi." Anehnya mereka tidak overthinking kan?. Jadi, makna ungkapan "jam terbang tinggi " itu tidak otomatis menyeret orang kepada overthinking.

3. Jam terbang tinggi berarti kerja sampai larut malam

Konotasi makna yang ketiga ini, pernah saya dengar ketika masih kuliah zaman dulu. Adakalanya, ungkapan "jam terbang tinggi" itu memiliki konotasi yang negatif. Ya, seperti jika orang kerja sampai larut malam pun, bisa orang namakan "wow orangnya punya jam terbangnya tinggi." 

Akan tetapi, pada makna ketiga ini, bisa saja mengarah kepada gejala overthinking. Mengapa? Kerja sampai larut malam itu sebenarnya tidak sehat, karena minimal pada masa korona ini, orang harus punya waktu istirahat 8 jam. Jadi, makna "jam terbang tinggi" itu tidak dimaksudkan bahwa orang harus menyiksa dirinya. 

Kesadaran akan makna ungkapan ini sangat penting, karena jika salah memaknainya, makna bisa saja orang akan mengalami overthinking. Belum lagi kalau "jam terbang tinggi itu" dimaknai untuk seseorang yang suka menonton bola sampai tengah malam. Lalu, esok harinya bangun terlambat. 

Ada juga sih, ungkapan "jam terbang tinggi itu" disamakan dengan kelelawar. Karena jam aksinya selalu pada malam hari. Tapi, dalam konteks budaya tertentu, makna ungkapan itu bisa sangat beragam, pada zaman kuliah dulu, jam terbang tinggi dimaknai sama dengan kelelawar, gara-gara malam-malam mencari TV di rumah tetangga untuk nonton sepak bola, apalagi piala dunia. 

Saya belum bisa lupa suatu pengalaman di awal tahun 2000 an, komputer pada masa itu di Flores masih sangat terbatas. Jadi, kalau ada tugas dari Universitas, mahasiswa mesti berartian untuk sewa ketikan atau mengatur jadwal dari jumlah grup 12 orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun