Saya mulai dengan satu pertanyaan kecil untuk masuk ke dalam diriku sendiri. Bagaimana keadaan saya hari ini. Lalu saya bercerita tentang diriku sendiri di dalam pikiran dan di dalam hatiku. Perlahan-lahan, muncul ada rasa syukur.Â
Mengapa? Ketika masuk ke dalam diri, saya akhirnya ingat bahwa saya masih diberikan waktu untuk hidup dan melakukan sesuatu. Saya diberikan mata yang bisa melihat, sehingga saya masih bisa melihat segala sesuatu di depan mata saya. Saya diberikan telinga, sehingga saya bisa mendengar nada dan musik di sekitar saya. Saya bisa mendengar siulan dan jeritan susah orang lain.Â
Hidup manusia setiap hari itu sebetulnya ada keajaibannya. Cuma sayang sekali, mata manusia terlalu dangkal melihat, sehingga tidak bisa melihat keajaiban Tuhan pada hal-hal biasa. Kejadian dan segala keindahan di sekitar-kitar adalah juga bagian dari keajaiban.Â
Saya sendiri tidak punya andil apa-apa, ketika musim dingin, tiba-tiba ada percikan cahaya mentari pagi yang begitu hangat dan menggoda inspirasi. Bukankah itu adalah suatu keajaiban hari ini?
3. Bertanyalah mengapa dan menulislah alasannya apa
Saya mengalami bahwa di waktu pagi saya sendiri bertanya, tema apa ya, yang bisa saya jelaskan pada hari ini? Pertanyaan itu muncul karena saya belum punya pengalaman dan belum mengerti rahasia dari kehidupan sehari-hari.Â
Atau dalam kata-kata St. Theresia dari Lisieux, rahasia kehidupan yang biasa. Jika orang sudah mengerti bahwa Tuhan tidak pernah berhenti berkarya bagi manusia ciptaan-Nya, maka orang tidak perlu lagi bertanya seperti tema apa yang bisa saya tuliskan atau menjadi begitu bingung dengan apa yang harus dituliskannya.Â
Setiap hari memang tidak pernah sama dengan hari kemarin. Perhatikan baik-baik. Hari ini, tiba-tiba saya mendapatkan ucapan selamat pagi dari teman-teman, hari ini saya bisa melihat cahaya lilin di tengah ruangan tanpa banyak cahaya. Hari ini saya bisa merasakan masakan khas Portugis, saya bisa bercerita lama dengan seorang Jerman yang kecewa pada pimpinannya, saya menyaksikan seorang pengemis yang bermain gitar di pinggir jalan.Â
Wah hari ini, saya senang sekali karena bisa membersihkan dan merapikan kamarku sendiri. Saya juga pernah duduk mendengar cerita jeritan kekecewaan seseorang pada temannya yang tidak tahu berterima kasih.Â
Tentu masih banyak sekali kisah dan peristiwa yang terhubung dengan satu hari kehidupan saya pada hari ini. Pertanyaannya, siapakah saya dan di mana saya sekarang? Saya masih bisa mendengar dan melihat itu semua, bahkan saya sendiri masih dalam keadaan baik. Apakah ini bukan suatu keajaiban?
4. Hidup dengan cara pandang yang positif