Sang Merpati di musim Semi tiga Maret tahun lalu
Semuanya tidak lebih berarti, ketika berdiam di sangkarku sendiri
Damaiku milikku
Kumemasang kuping, terdengar jeritan awal disengat Covid nineteen
Kutatap cuma sebelah mata
Kusangka tak segarang Ebola di Afrika
Comfort zone bersama musim Semiku
Tak kenal masker FFPzwei
Tak sangka duka sejagat tiba
Resahku dulu cuma kalau air mata sang langit itu jatuh
Sangkar teduh tertutup daun-daun ungu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!