Setelah berdiri sejak 1 Februari 2016, Ketapels (kompasianer Tangsel plus) sudah mengadakan berbagai macam acara yang menarik dan inspiratif. Di peringatan spesial ke 9 tahun, Ketapels bersama komunitas ladiesiana dan komik (komunitas film kompasianer) mengadakan acara Tur museum sambil belajar menulis skrip film bersama Yovan Nainggolan. Acara ini berlangsung pada hari sabtu 18 Januari 2025 lalu di museum kebangkitan Nasional yang berlokasi di Jl. Abdur Rachman Saleh No.26 Senen, Jakarta Pusat.
Yovan Nainggolan sendiri adalah seorang pekerja film di berbagai TV Series diantaranya  Jeng Kelin dan Tetangga Masa Gitu. Serta beliau adalah penulis naskah film Nightmare Side: Delusional. Menurut beliau, menjadi seorang penulis naskah di Indonesia termasuk besar mengingat potensi penonton Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Sementara itu kebutuhan Production House akan penulis-penulis naskah yang berkualitas termasuk sedikit sehingga tidak jarang film yang mampu dihasilkan hanya bergenre itu-itu saja.
Setiap film yang dihasilkan selalu memiliki pesan yang ingin disampaikan. Baik berupa film panjang, web series, TV series, atau dokumenter. Pesan-pesan yang ingin disampaikan inilah yang kelak akan dinilai oleh penonton sebagai bahan pertimbangan film itu dikatakan bagus atau tidak. Ide cerita orisinil suatu film bersumber dari keresahan atau berupa keinginan untuk menyampaikan kritik. Ada pula ide cerita adaptasi yang bersumber dari karya orang lain yang sudah dibuat, namun diberikan sudut pandang lain, menggunakan teknologi baru untuk memperbaiki kualitas, serta masih relevan.
Salah satu yang menarik adalah ketika Pak Yovan membuat karakter Jeng Kelin. Aktris Nycta Gyna yang terpilih sebagai pemeran Jeng Kelin mengaku sangat sulit melepaskan citra Jeng Kelin dari dirinya. Meskipun Nycta Gyna tidak lain adalah Jeng Kelin sendiri, dia merasa tidak suka karena Jeng Kelin itu jauh lebih terkenal dari dirinya sendiri. Karakter dengan wanita berponi depan. Di kedua pipinya terdapat blush on berbentuk bulat, lipstik berbentuk hati mungil, memakai gaun berwarna merah muda yang sudah pudar, serta tas berukuran besar. Cara bicaranya juga gagap dan punya karakter menyebalkan, mampu membuat banyak orang cepat ingat dan suka dengan karakter tersebut. Bahkan Pak Yovan mengakui bahwa tas yang selalu dipakai oleh Jeng Kelin, sangat khas dan sulit untuk ditemui di toko-toko tas yang ada di Indonesia.
Seusai mendengar seminar tentang menulis naskah film, kami para kompasianer menonton film animasi dari museum kebangkitan Nasional yang mengisahkan tentang dr. Wahidin Sudirohusodo. Salah satu tokoh dokter pelopor di Indonesia yang sangat peduli dengan kesehatan dan kesejahteraan rakyat kecil. Tidak lama kemudian ketua Ketapels ibu Denik Erni, ibu Dewi Puspa ketua Komik dan ibu Rhiap Windhu dari Ladiesiana membawakan kue ulang tahun Ketapels ke 9. Kami kemudian menyanyi bersama-sama menyambut kemeriahan ulang tahun Ketapels ke 9. Semoga ke depannya Ketapels bisa semakin maju, berkembang dan terus mengadakan acara-acara yang menarik serta inspiratif.
Acara kemudian diakhiri dengan foto bersama serta tur keliling Museum Kebangkitan Nasional. Museum ini adalah saksi sejarah berdirinya bangsa Indonesia serta dahulunya merupakan sekolah kedokteran yang didirikan oleh Belanda dengan nama School tot Opleiding van Inlandsche Artsen disingkat STOVIA atau Sekolah Dokter Bumiputra. Ada banyak tokoh-tokoh penting bangsa Indonesia yang bersekolah di sini yakni dr. Wahidin Sudirohusodo, Ki Hajar Dewantoro, Cipto Mangunkusumo serta R. Soetomo. Semoga semakin banyak orang yang peduli dengan sejarah bangsa agar nantinya kita tidak melakukan kesalahan yang sama. Serta terus mau belajar dan berbagi hal baru untuk memberikan manfaat bagi banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H