Pernyataan Anggota DPR RI F-PDIP Masinton Pasaribu dalam Podcast Abraham Samad Speak Up yang mengklaim bahwa pemerintahan Jokowi dzalim dan mengarah ke sistem kerajaan jelas merupakan bentuk provokasi yang tidak konstruktif. Klaim tersebut tidak hanya menambah ketegangan politik tetapi juga berpotensi memecah belah bangsa. Daripada menawarkan solusi yang membangun, narasi seperti ini justru memperkeruh suasana politik dengan menciptakan ketidakstabilan yang merugikan kestabilan nasional.
Peran pejabat negara seharusnya adalah untuk menentramkan masyarakat dan menjaga kondusifitas, bukan memicu konflik dan ketidakpastian. Pernyataan yang menyarankan penurunan paksa presiden dalam waktu singkat tanpa melalui proses yang jelas dan transparan menunjukkan kurangnya tanggung jawab terhadap integritas sistem politik. Kritik yang disertai dengan tuduhan berat seharusnya dilakukan dengan pendekatan yang produktif dan berbasis bukti, bukan dengan cara yang memicu kerusuhan dan ketegangan.
Pernyataan yang mengarah pada pemakzulan presiden, terutama jika didorong oleh opini publik yang emosional, tidak mencerminkan proses demokrasi yang sehat. Proses hukum dan politik harus dijalankan berdasarkan prinsip keadilan dan transparansi, bukan oleh tekanan atau provokasi yang berpotensi merusak. Mengaitkan pemakzulan dengan isu-isu yang kontroversial tanpa bukti yang jelas hanya akan memperburuk situasi dan menciptakan ketidakstabilan.
Sebagai pejabat publik, Masinton Pasaribu dan rekan-rekannya memiliki tanggung jawab untuk memelihara kedamaian dan stabilitas. Alih-alih memprovokasi dengan klaim-klaim yang merusak, seharusnya mereka berkontribusi pada dialog konstruktif yang memperkuat konsensus dan menyelesaikan masalah secara damai. Provokasi politik yang mengarah pada ketidakpastian tidak hanya merugikan presiden yang sedang menjabat tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap sistem politik.
Dalam konteks ini, kritik terhadap pemerintahan yang diungkapkan melalui narasi provokatif harus dihindari. Proses demokrasi yang sehat memerlukan dialog terbuka, bukti yang solid, dan prosedur hukum yang transparan. Menanggapi isu-isu politik dengan pendekatan yang emosional dan provokatif hanya akan memperburuk polarisasi dan menambah beban sosial-politik yang dihadapi oleh negara.
Secara keseluruhan, penting bagi semua pihak untuk menghindari provokasi yang dapat merusak stabilitas negara. Pejabat publik dan elit politik harus fokus pada upaya yang memperkuat persatuan dan menjaga kondusifitas bangsa, serta mendukung proses hukum yang adil. Upaya untuk memecah belah dengan klaim provokatif tidak hanya merusak integritas sistem tetapi juga membahayakan keharmonisan sosial dan politik yang diperlukan untuk kemajuan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H