Mohon tunggu...
Innnayah
Innnayah Mohon Tunggu... Insinyur - Calon Sinematografer

www.innnayah.com | www.cinematic.id | www.pekalonganku.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sungai di Pekalongan Menghitam, Tolong Jangan Salahkan Batik

8 Oktober 2018   10:26 Diperbarui: 8 Oktober 2018   11:41 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
komitmen penerus generasi batik pekalongan

Kauman, kampung batik mapan

Matahari tepat di ubun-ubun membuat aku kesusahan menyesuaikan settingan kamera saat tiba di Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di kampung batik Kauman. Diteman para tokoh masyarakat di sana, aku diijinkan melihat langsung proses pengolahan air limbah batik.

Menurut Wiwied yang kiprahnya dalam pembatikan sudah malang melintang, industri batik memang sering menjadi kambing hitam.

Waktu saya kecil, batik sedang produksi batik di Pekalongan sedang ramai-ramainya. Tapi sungai masih bisa kok buat berenang. Sekarang ini batik tak sebanyak dulu, tapi sungai kotor sekali. Berarti batik tidak bisa disalahkan.

Di Kauman ada Instalasi Pengolahan Air Limbah yang menjadikan kampung batik ini 'mapan' menurutku. Limbah cair dikumpulkan dalam bak penampungan. Dari bak ini, cairan yang sangat hitam itu dialirkan ke bak lain yang sudah diisi dengan bakteri tertentu. Proses penguraian terjadi di sana. Air yang bergolak tersebut dialirkan ke bak lain sebelum dibuang ke sungai. Ada pemeriksaan berkala untuk mengecek kondisi kandungan air.

Air Sumber Kehidupan

Memang sih, Pekalongan itu mepet laut. Air mengalir sebentar saja lalu masuk ke laut Jawa. Tapi, tetap saja air adalah sumber kehidupan. Tak hanya bagi manusia. Seperti yang dipaparkan dosen Fakultas Kehutanan IPB Bapak Nana Mulyana di Danone Blogger Academy. Air itu tetap kok jumlahnya di muka bumi, tapi kualitasnya berubah.

danone blogger academy air sumber kehidupan
danone blogger academy air sumber kehidupan
Semua sepakat jika batik adalah milik Indonesia. Tapi di bumi legenda batik nusantara Pekalongan, justru batik akhir-akhir ini sering disalahkan. Sudah saatnya kita melihat dengan mata yang lebih luas, jika pelru dari helikopter. Jangan-jangan, kita sendiri yang notabene bukan pemilik industri batik malahan yang rajin mencemari sungai.

Seminggu yang lalu pada acara hari batik, telah diikrarkan oleh semua peserta upacara di halaman museum batik. Komitmen generasi penerus batik Pekalongan, yang salah satunya membangun industri batik ramah lingkungan.

komitmen penerus generasi batik pekalongan
komitmen penerus generasi batik pekalongan

Salam hangat dari kota batik dunia, batik tradisi pemersatu bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun