Mohon tunggu...
Inngamul Wafi
Inngamul Wafi Mohon Tunggu... Penulis - Bangsawan (Bangsa tangi Awan)

The biggest folly is to stop learning // “Menulislah, apa pun, jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca orang, yang penting tulis, tulis, dan tulis, suatu saat pasti berguna.” (Pramoedya Ananta Toer, Rumah Kaca)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW: Bersholawat dan Meneladani Akhlaknya

29 Oktober 2020   12:13 Diperbarui: 29 Oktober 2020   12:27 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini tanggal 12 Rabiul Awwal 1442 H bertepatan dengan Peringatan Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, nabi pedoman umat muslim bahkan tidak jarang dari non musim mengidolakan Nabi Muhammad SAW. Umat Muslim dari seluruh penjuru dunia memperingati hari kelahiran atau yang biasa kita sebut dengan Maulud Nabi Muhammad SAW.

Sebenarnya mengapa kita perlu memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulud Nabi ? iya, bagi saya itu memang perlu karena kita belum bertemu secara langsung maka dari itu kita perlu memperingati supaya kita lebih tau siapa, bagaimana akhlaknya, tentunya supaya kita lebih mengenal jauh Nabi Muhammad SAW.

Seperti yang kita ketahui Nabi Muhammad SAW diutus untuk menyempurnakan akhlak. Tidak berhenti disitu, dari semua aspek kehidupan manusia seperti dalam hal bermuamalah tertuju kepada seperti apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

Dari situ pentingnya kita memperingati Maulud Nabi, supaya kita dapat mengenal lebih jauh dari apa yang disampaikan oleh para kyai alim ulama yang mempunyai keilmuan dan berwawasan luas. 

Selain itu kita juga dianjurkan untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW dengan mengharap syafaat kelak diakhirat, karena kita tidak mungkin hanya mengandalkan amalan kita yang berantakan. Kelak diakhirat syafaat nabi yang akan menolong kita. maka dari itu kita dianjurkan untuk memperbanyak membaca sholawat.

Diibaratkan kalau kita membaca sholawat kepada Kanjeng Nabi itu seperti halnya air yang diisi ke wadah yang sudah penuh, tumpahan itu lah yang akan kita peroleh. Singkatnya ketika kita membaca sholawat kepada Kanjeng Nabi, otomatis akan kembali kepada kita dalam bentuk keberkahan. Bahkan kita dalam berdoapun harus diiringi dengan sholawat supaya bisa lebih ijabah.

Meneladani akhlak yang diatas sempat disinggung. Kanjeng Nabi diutus untuk menyempurnakan akhlak. Akhlak merupakan instrumen penting manusia yang harus dimiliki. Bahkan kedudukan adab/akhlak itu diatas ilmu. Dalam masyarakat jawa yang kita kenal yaitu unggah ungguh, sopan santun. 

Dalam bermasyarakat kita tentunya harus berperilaku atau berakhlak seperti Kanjeng Nabi. Kalau belum bisa sepenuhnya yang penting perlahan kita meniru apa yang dilakukan Kanjeng Nabi dalam bermasyarakat.

Semoga dimoment Maulud Nabi ini kita diberikan keberkahan, kemanfaatan, dan keilmuan yang mendapat ridho dari Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun