Mohon tunggu...
Inne Santia
Inne Santia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Faktor Penyebab Hilangnya 139 Bahasa Daerah di Indonesia

30 Desember 2017   11:40 Diperbarui: 30 Desember 2017   11:49 9227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai ragam etnis di Indonesia serta berbagai jenis bahasa dan keunikannya. Pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai factor apa sajakah yang menyebabkan hilang atau punahnya bahasa dari suatu etnis/suku bangsa.

Indonesia adalah Negara pemilik bahasa daerah terbanyak kedua di dunia setelah papua nugini. Jumlah bahasa daerah di Indonesia saat ini kurang lebih mencapai 700-an, namun sekitar 139 diantaranya terancam punah. 

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi hilang atau punahnya bahasa-bahasa daerah tersebut, diantaranya adalah karena adanya pengaruh globalisasi, adanya etnis mayoritas dan minoritas, kurangnya minat generasi muda terhadap budaya leluhurnya, bahkan sampai crossbreeding atau perkawinan silang. Berikut adalah penjelasannya.

Globalisasi

Globalisasi merupakan suatu proses penyatuan budaya dan informasi. Globalisasi adalah hal yang sangat sulit ditolak bagi indonesia, bahkan bagi Negara manapun. 

Selain menyebabkan banyak hal positif, globalisasi juga membawa berbagai dampak negatif yang tidak bisa diabaikan. Arus globalisasi yang paling berpengaruh saat ini adalah globalisasi dalam bidang teknologi dan informasi. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa pada saat ini kemajuan teknologi informasi banyak menghasil produk-produk yang sangat bermanfaat untuk memudahkan proses komunikasi dan pertukaran informasi bagi masyarakat, salah satunya adalah dengan kehadiran smartphone. Namun, penggunaan alat komunikasi tersebut sepertinya sudah sangat keluar jalur. 

Banyak generasi muda yang lebih aktif disosial media namun pasif di lingkungan sosial, selain itu hadirnya social media juga sangat banyak mempengaruhi generasi muda dalam berbahasa. 

Kalangan muda lebih sering berkomunikasi dengan mencapur-adukan bahasa Indonesia dan bahasa Asing, juga senang memunculkan bahasa-bahasa baru (red:alay) yang sama sekali tidak mengandung unsur kebahasaan nasional Indonesia. Jika hal ini terus dibiarkan jangankan bahasa daerah, bahkan bahasa nasionalpun lama-kelamaan akan rusak.

Adanya Etnis Mayoritas dan Minoritas

Indonesia adalah Negara yang terdiri dari ribuan etnis dan ratusan bahasa daerah. Namun didalam suatu kelompok masyarakat pastinya terdapat suatu etnis yang mendominani suatu daerah tersebut, juga kelompok masyarakat yang jumlahnya sedikit (minoritas). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun