Mohon tunggu...
Innaka Dwi Citra
Innaka Dwi Citra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Muda Inspiratif Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Muliakan Masa Mudamu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Revitalisasi Gerakan Reforma Agraria Demi Terwujudnya Masyarakat Sejahtera

9 Oktober 2020   17:07 Diperbarui: 9 Oktober 2020   17:16 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belakangan ini, terjadi beberapa perubahan penting dalam bidang sosial politik pertanahan dan gerakan reformasi agraria. Reformasi agrarian adalah suatu istilah yang merujuk kepada dua hal yang di mana, secara sempit istilah ini berarti merujuk pada distribusi ulang lahan pertanian atas prakarsa atau dukungan dari para pemilik kekuasaan (pemeritah), sedangkan dalam arti yang luas istilah ini merujuk pada peralihan sistem agrarian disuatu negara yang sifatnya secara keseluruhan.

Adapun tanpa disadari, adanya gerakan ini menarik perhatianpara penelitian dan para akademisi juga para politisi yang bergerak dalam gerakan politik reformasi agraria. Hal ini dikarenakan,  Pertama, banyak petani mengalami ketidak adilan,seperti pada era orde baru dimana petani tidak bisa memperjuangkan kepentingan dan hak hak nya atas sumberdaya agrarian yang setara dan adil karena mendapat tekanan kuat dari negara.

Kedua, dengan ini telah membentuk adanya generasi baru, yakni para intelektual-aktivis agrarian yang penuh semangat dan antusiasme. Ketiga, adanya ketimpangan penguasaan tanah, dan semakin meningkatnya ancaman terhadap keamanan pangan sesungguhnya adalah panggilan nyata agar Reforma Agraria dijalankan (Russet 1964, Tuma, 1965, Dorner, 1972, Eckholm, 1979, Prosterman, Temple, dan Hanstad, 1990, Christodolou, 1990, Sobhan 1993, Judge 1999, Wiradi 2000, Heering 2003, dan Borras 2007).

Sehingga hal ini membuat di Indonesia tedapat kalangan organisasi non-pemerintah, akademisi, Komnas HAM, kelompok-kelompok petani dan masyarakat adat daerah, serta berbagai organisasi gerakan sosial lainnya, yang sejak masa Orde Baru, telah memberikan peringatan, himbauan, dan juga desakan kepada pemerintah agar menyelesaikan persoalan-persoalan agraria yang menjadi penyebab kemiskinan terutama bagi para petani, juga penurunan kualitas lingkungan, hingga hilangnya potensi produktivitas pedesaan untuk membangun ekonomi nasional yang kuat (Harman et al. 1995 Bachriadi, Faryadi, dan Setiawan, 1997; Bachriadi, 1999).

Oleh karena itu, perlu adanya revitalisasi gerakan reforma agraria demi terwujudnya masyarakat sejahtera.


Sumber: Indonesiabaik.id
Sumber: Indonesiabaik.id
Dengan adanya Revitalisasi yang merupakan suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali gerakan reforma agraria sehingga mempunyai arti sangat penting untuk mewujudkannya masyarakat yang sejahtera.

Perlu adanya kesadaran kritis dari para petani, Kesadaran kritis ini lah yang membawa petani dan para pelaku gerakan sosial secara kolektif bergerak menyelesaikan masalahnya, bukan hanya terkait masalah ekonomi karena ketimpangan agraria semata, namun juga pada aspek sosial lainnya. Membangun kesadaran petani adalah langkah yang tidak mudah. Disinilah peran mahasiswa dalam sosial perlawanan yang dilakukan petani.

Mahasiswa memiliki peran untuk memberikan penyadaran dengan lebih terorganisir melalui materi-materi dialog yang lebih berbobot, mahasiswa harus menghadirkan kepercayaan terlebih dahulu. Proses untuk menghadirkan kepercayaan di masyarakat petani adalah dengan berbaur dan berkomunikasi di setiap kesempatan. Kedua, peran mahasiswa dalam upaya melakukan revitalisasi gerakan reforma agraria ini yaitu dengan melakukan pendekatan lebih dengan desa
terdampak konflik untuk menganalisa kondisi masyarakat.

Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang bisa memengaruhi khalayak, tokoh yang dihormati dan dituruti perkataannya oleh para petani untuk selanjutnya dijadikan target awal dalam membangun kesadaran. Dapat dengan cara Tokoh-tokoh tersebut didatangi langsung ke kediamannya dan  diberikan pemahaman secara mendalam, bahkan jika perlu para mahasiswa menginap di rumah target-target tersebut, untuk memberikan keleluasaan waktu untuk berdialog, berdiskusi serta proses tanya jawab.

Kesadaran merupakan langkah awal yang penting bagi tumbuhnya gerakan sosial secara berkesinambungan. Karena, kesadaran menjadi tahap awal bagaimana tahap-tahap dalam membangun gerakan sosial berjalan.

Selain itu, sudah seharusnya juga negara perlu mengambil peran yang lebih besar. Ketimbang mengatur pemilikan, pembagian dan pemanfaatan tanah "milik orang lain" bukan tidak mungkin negara mengatur pemilikan, pembagian dan pemanfaatan tanah "miliknya sendiri." Namun Sudah saatnya aset-aset perkebunan negara dibuka secara luas dan transparan untuk dikelola publik, sebagai langkah masuk menuju Reforma Agraria yang mensejahterakan masyarakat semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun