Mohon tunggu...
Innah Nana
Innah Nana Mohon Tunggu... Pelaut - MAHASISWA

MAHASISWA IAIN JEMBER Pendidikan Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dalam Perspektif Filsafat Ilmu

14 Desember 2019   08:08 Diperbarui: 14 Desember 2019   08:03 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Disini saya akan sedikit menjelaskan tentang kekerasan seksual terhadap perempuan-perempuan perspektif filsafat ilmu. Nah pemerkosaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kekerasan, gagah perkasa. Pemerkosaaan adalah menundukan dengan kekerasan, tindakan ini adalah melanggar hukum , pemerkosaan dilakukan diluar perkawinan.

Kita sebagai seorang istri atau perempuan membutuhkan kasih sayang dari suami. Disini juga ada beberapa faktor-faktor terjadinya pemerkosaan

  • Jika seorang perempuan keluar malam tanpa didampingi ini sangat berpengaruh terhadap pemerkosaan itu sendiri
  • Pengaruh lingkungan orang yang melakukan pemerkosaan berarti orang itu gagal untuk menahan emosi dan naluri seksualnya.
  • Gaya hidup laki-laki dan permpuan bermain bebas
  • Pengaruh budaya untuk tidak menutup aurot
  • Rendahnya penghayatan terhadap nilai-nilai moral agama.

Itulah sedikit penjelasannya untuk kekerasan seksual terhadap perempuan. Sekarang saya akan menjelaskan tentang peranan filsafat ilmu bagi etika moral dan masyarakat.

Nah didalam kajian filsafat ilmu terdapat etika yang merupakan salah satu cabang dari filsafat yang membicarakan tentang kesusilaan manusia. Nah, setiap perbuatan manusia baik maupun buruknya tindakan atau perkataan itu dinilai oleh orang lain. Sedangkan etika, merupakan pengkajian secara mendalam tentang sistem nilai yang diberikan kepada orang lain.

Dengan memahami perilaku manusia yang tergabung dalam suatu masyarakat, contohnya ilmu dalam prespektif ilmu modern adalah didalam ilmu pun terdapat asan landing. Secara umum etika dibagi menjadi dua bagian, yaitu

  1. Etika deskriptif adalah merupakan etika yang merupakan pada kajian atau dengan moral dan dapat diterapkan dimasyarakat. Dan yang ke dua,
  2. Etika formatif yaitu suatu kajian terhadap norma baik dan buruk tentang penilaian orang lain kepada manusia.

Saat manusia tidak dapat menggunakan akalnya bisa disebut lebih dari binatang, maka dari itu manusia diberi akal agar bisa mempergunakan akalnya dengan sebaik mungkin. Nah sedangkan keuatan moral bisa digunakan untuk mengendalikan suatu akal dan nafsu kepada manusia , mengapa manusia harus bermoral? Karena manusia merupakan makhluk yang berakal dan memiliki bentuk sadar. Baik dan buruknya suatu moral itu dinilai olae orang lain itu sendiri.

Sekian dari saya semoga bermanfaat...

SALAM PIAUD.... SALAM CERIA...

PIAUD...

BAHAGIA...CERIA... MULIA...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun