Jumat 4 November 2016
"gimana jadi gak ?"
" jadi dong "
"mulai jam berapa kita"
"jam 8 ya"
"okey siip laksanakan"
Sabtu 5 November 2016, jam 8 malam
Alunan musik sudah terdengar hingga di lahan parkir, aku bergegas menghampiri kios "pena dan buku", takut ketinggalan acaranya. Ternyata belum dimulai, syukurlah.
Tampak di dalam kios "pena dan buku", Mabrur sudah bersiap dengan gitarnya, Kakim dengan saksofonnya dan Abi di vokal. Lantunan lagu yang sudah tidak asing lagi di telingaku, entah sudah berapa kali aku mendengar mabrur mengcover lagunya Sinyo IMJ (Institut Musik Jalanan). Tiada bosannya ia dengan lagu itu. Aku sampai hapal dibuatnya
Malam itu dia mengulangi lagu itu untuk kesekian puluh kalinya, lagu penjaga cinta mengalun syahdu diiringi deburan ombak. "karena ku yakin kita tak mungkin bersama, setidaknya aku telah menjagamu cinta. Namun kuberharap kita kan slalu bersama, ingatlah aku pernah menjagamu cinta" . Lirik reff yang menyayat hati, yang disukai para pecinta yang hatinya terluka. Pertama kali ku tonton video klip penjaga cinta, air mata ku menetes. Ahh.. betapa cinta itu luas, melebihi dari namanya. Cinta itu milik semua orang, mencintai adalah fitrah manusia dicintai adalah anugrah yang indah.