Mohon tunggu...
Rinnelya Agustien
Rinnelya Agustien Mohon Tunggu... Perawat - Pengelola TBM Pena dan Buku

seseorang yang ingin menjadi manfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kembali kepadaNya

7 Agustus 2021   14:35 Diperbarui: 8 Agustus 2021   21:10 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kabar duka datang sehari setelah aku bertambah usia. Seorang teman lama kondisinya memburuk setelah dirawat beberapa hari karena Covid-19. Lama tak berkabar dan tak jumpa, sekalinya memberi kabar adalah kabar duka. "Badannya sudah tidak kuat, namun semangatnya masih tinggi untuk kembali pulih. Dia masih bertahan, masih berjuang" kata seorang teman mengomentari kondisi teman lamaku ini.

Aku mengenalnya saat kami kuliah di Surabaya. Tekadnya keras seperti baja. Orangnya sangat ambisius mengejar cita citanya. Semangatnya selalu 100% atau on fire bahasa gaulnya bila sudah membahas rencana rencana hidupnya. Kalau bicara, selalu blak blakan apa adanya, tipikal orang jawa timur yang kutahu. Saat kuliah, kami sering berdiskusi mengenai apa pun, mulai dari kuliah, masa depan, sampai ke kriteria pasangan hidup.

Setelah lulus, kami menjalani kehidupan masing masing.  Dia sudah berkeluarga, aku pun demikian. Kesibukan membuat kami tidak pernah saling menanyakan kabar. Terakhir  kabar yang kudengar di grup WA angkatan dia melanjutkan studi doktor di luar negeri. Sebagai teman, aku ikut gembira karena dia berhasil mewujudkan mimpinya.

Namun, apa mau dikata  jalan kehidupan sudah ada yang mengatur. Sang Pemilik Skenario mengatakan dia kembali ke Indonesia bukan untuk penelitian doktornya seperti keinginannya, namun harus melawan badai sitokin di tubuhnya.

Sampai detik ini ketika aku menulis tentangnya, dia masih  berjuang untuk hidup. Sudah banyak kabar  kondisimu semakin memburuk kawan namun aku masih berharap agar ada keajaiban. Tapi bila kamu memang sudah lelah, beristirahatlah dengan tenang kawan. Doaku untukmu, selalu

Satu hari yang lalu aku bersyukur bertambah usia, hari ini aku diingatkan bahwa "setiap nafas seseorang adalah sebuah langkah menuju ajalnya" (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun