Mohon tunggu...
Rinnelya Agustien
Rinnelya Agustien Mohon Tunggu... Perawat - Pengelola TBM Pena dan Buku

seseorang yang ingin menjadi manfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fathiyah Namanya

6 September 2020   14:35 Diperbarui: 6 September 2020   14:24 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Karena mama adalah tempat curhat terasyik, mau cerita apa saja pasti beliau dengar dan respons dengan baik. Beliau bisa menjadikan dirinya seorang kakak bagi mereka yang membutuhkan saran dari seorang kakak. Dan beliau bisa menjadikan dirinya seorang nenek bagi cucu yang kangen memeluk neneknya.

Bagiku si anak rantau, yang merantau ke Kalimantan karena menikah. Memiliki ibu mertua seperti mama adalah pengobat rindu bila ingin dimanja dengan mamaku.

Aku tidak hanya jatuh cinta kepada anaknya namun juga jatuh hati kepada beliau saat pertama kali berkenalan. "setiap orang punya keahliannya sendiri-sendiri, ada perempuan yang memang ahli memasak ada yang tidak. Tidak perlu disama-samakan" katanya saat aku mengatakan tidak bisa memasak.

Sebagai perempuan yang gak mahir memasak saat itu (Alhamdulillah sekarang udah bisa dong),  aku merasa dibela oleh ucapannya. "Fix ini bakal jadi mama mertuaku" yakinku dalam hati. Dan dikabulkan oleh Allah, beliau menjadi mama mertua yang sedikitpun tidak pernah membedakan anak dan mantu. Semua dicintainya

Beliau teramat percaya semua masalah akan terselesaikan bila disikapi dengan baik. Baik menurutnya adalah tidak emosional ketika ada masalah, tidak menuduh siapapun atas apa yang terjadi kepada diri kita, selalu berprasangka baik dengan semua orang, membalas kebaikan kepada mereka yang telah menyakiti hati kita. Beliau nasihati kami dengan sikap dan perilakunya. 

Aku melihat dan mengalami sendiri perubahan yang terjadi dari kebaikan mama. Selama 8 tahun menjadi menantunya, aku merasakan aku menjadi lebih suka mendengarkan orang, lebih sabar menghadapi masalah dan tiap ada masalah datang aku melihatnya dari sudut pandang yang berbeda.

Hampir seluruh hidupnya, mama dedikasikan untuk dunia pendidikan. Beliau menjadi guru lebih dari 30 tahun. Setelah pensiun mama menghabiskan waktunya dengan mengurus PAUD miliknya. Mama terjun langsung mengurus  anak anak PAUD, mulai dari memasakkan makanan siang, membimbing, sampai menjahitkan sendiri seragam anak anak PAUD.

Katanya orang yang mau meninggal sudah mendapat firasat kalau dia mau pergi menghadapNya. Dalam kurun waktu 3 bulan, mama merenovasi rumah untuk hadiah ke kakak ipar. Semua beliau lakukan sendiri. Mulai dari beli pagar, tempat tidur, membuat dapur kecil.

Terkadang beliau minta tolong orang untuk mengantarnya ke rumah tersebut, sekedar untuk melihat perkembangan renovasi rumah dan menyiapkan furniture rumah. 

Kini rumah yang awalnya kosong melompong tak berpagar kini sudah siap huni, lengkap dengan tempat tidur, sofa, dapur dan sudah terpasang pagar. Seakan hadiah ini harus selesai sebelum dirinya menghadap Allah. Hanya Allah yang Maha Mengetahui Segala Rahasia.  

Semua pasti berubah tanpa kehadiran Mama....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun