Perkenalan kami (pena dan buku) dengan Jalan Remaja diperantarai oleh Wucha, yang menjadi narasumber Selasar. Kegiatan sharing pengalaman di pasar yang rutin kami laksanakan setiap ketemu seseorang yang punya pengalaman keren versi kami. Â Wucha menawarkan kami untuk berpartisipasi di Jalan Remaja, tanpa pikir sekali kami langsung mengiyakan.
Kami memang begitu, jarang menolak tawaran teman. Kami terlalu amat yakin setiap yang mampir ke pena dan buku, pasti orangnya baik dan sefrekuensi. Jadilah lapak kecil kami menjadi tempat pemutaran film film Jalan Remaja, tepat di tanggal 12 Agustus yang diamini sebagai hari remaja internasional.
Jadi apakah Jalan Remaja itu ? Seperti yang tertulis di webnya http://www.kampunghalaman.org/program-jr1208/ Jalan Remaja 1208 adalah program yang diprakarsai oleh Yayasan Kampung Halaman sejak  tahun 2009 untuk menyuarakan sikap dan cara pandang komunitas remaja  Indonesia tentang diri dan lingkungannya ke publik melalui media.  Kegiatan ini merupakan refleksi remaja Indonesia di Hari Remaja  Internasional (International Youth Day) yang diperingati pada setiap tanggal 12 Agustus (1208) di seluruh dunia.Â
Kami sendiri baru dengar program ini, padahal di Balikpapan sudah pernah ada pemutaran film jalan remaja beberapa tahun silam. Satu dan lain hal program ini mandek, dan alhamdulillah tahun ini kami menjadi tuan rumah pemutaran film Jalan Remaja.
Rintik hujan dan kencangnya angin laut tidak menyurutkan teman teman datang ke Pena dan Buku Sabtu malam 12 Agustus 2017. Teman teman yang hadir malam itu kebanyakan usianya bukan lagi remaja 10-22 tahun. Beberapa ada yang memasuki usia remaja akhir, dan hanya satu orang yang tepat dikategorikan remaja. Pengunjung kami memang kebanyakan teman teman yang sudah masuk ke usia dewasa, namun dengan semangat muda nan membara.
Film film yang diputar semuanya bertemakan #terasing, perasaan yang banyak dialami oleh remaja dalam fase kehidupan mereka. Masa remaja adalah masa transisi, dibilang anak sudah tidak cocok karena mulai besar, dibilang dewasa belum pantas karena masih terlalu dini. Itulah remaja. Perubahan pola pikir yang menuju dewasa masih belum sempurna benar, namun terkadang lingkungan, keluarga dan orang dewasa sekitarnya terkadang tidak memahaminya, bahkan terkadang teman yang seumuran pun menganggap mereka aneh. Perasaan itulah yang divisualisasikan oleh beberapa komunitas film yang malam itu kami tonton filmnya, perasaan terasing.Â
Film pertama yang kami tonton mengenai remaja yang putus sama pacar dan kemudian dia merasa kikuk dan aneh dengan lingkungan sekitarnya,lalu film berikutnya mengenai perceraian orang tua terhadap remaja, kondisi yang memaksanya harus menerima walau sebenarnya ia tidak mau, yang akhirnya berdampak ke nilai nilai sekolahnya turun drastis, kemudian ia berkenalan dengan teman teman yang membawanya ke pergaulan positif. Film berikutnya mengenai bullying karena remaja ini  berbeda dengan teman temannya, dan ditutup dengan film mengenai kasus HIV.
Di akhir acara  kami menonton bersama film karya Arhan, satu satunya remaja yang punya film di antara kami. Dan akhir kata Selama Hari Remaja Internasional, Selamat berkarya para remaja Indonesia. Sukses selalu untuk kalian