Mohon tunggu...
Gamal Albinsaid
Gamal Albinsaid Mohon Tunggu... Dokter - Wirausaha Sosial dan Inovator Kesehatan

Wirausaha Sosial dan Inovator Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

The Next Normal Pertanian Pasca Covid-19

20 Juni 2020   12:00 Diperbarui: 20 Juni 2020   12:09 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang berfokus pada kerugian di sektor sekunder dan tersier, namun lupa pada dampak di sektor primer. Hal yang banyak dilupakan adalah food security. Kehidupan banyak orang bisa saja berakhir bukan karena pandemi, tapi karena kerawanan pangan. 

Kebutuhan pangan di seluruh negara meroket. Sebelum COVID-19 ada sekitar 37 juta orang Amerika yang rawan pangan. Setelah pandemi COVID-19, ada peningkatan 17 juta orang tambahan menghadapi kerawanan pangan atau meningkat 46%. 

Pandemi telah memperlihatkan kerentanan dari sistem pertanian dan ketahanan pangan saat ini, khususnya masalah rantai pasokan makanan dan perdagangan global.

Dalam memastikan keberlangsungan, pemerintah harus melanjutkan program ketahanan pangan. Pemerintah perlu mengerahkan dan mengarahkan semua stakeholder industri pertanian dan perikanan untuk mendorong sektor ini tumbuh lebih cepat, mencapai potensi maksimalnya, dan memenuhi kebutuhan masyarakat. pemerintah perlu mendorong produktivitas, menjaga rantai pemasaran, dan mendirikan fasilitas pengolahan pasca panen.

Jika kita kaji lebih mendalam, ada 3 hal yang bisa dilakukan pemerintah. Pertama, penting bagi pemerintah untuk merencanakan ulang, merestrukturisasi kebijakan, dan melaksanakan program untuk mencegah krisis pangan di masa mendatang. Pertanian perlu fokus pada 3 hal, survive, reboot, dan grow. 

Pemerintah perlu menyediakan intervensi untuk mendorong petani, seperti bantuan uang tunai, pinjaman lunak, dan menghubungkan petani ke pelanggan secara langsung. 

Di samping itu, pemerintah dapat menghidukan kembali program pertanian urban dan program menanam di belakang rumah untuk membantu mencapai keamanan pangan rumah tangga. Pemerintah juga perlu untuk menetapkan pembekuan harga dan kebijakan rekomendasi harga retail untuk bahan pokok.

Kedua, pemerintah harus menyusun ulang kebijakan pertanian dan memfokuskan untuk meminimalisir dampak buruk dan gangguan pada produksi pertanian dan rantai pasokan makanan akibat pandemi COVID-19. 

Ketiga, sektor pertanian harus tumbuh dengan menarik lebih banyak investasi dan sumber daya, serta melakukan kerjasama dengan sektor swasta dan pemerintah lokal untuk meningkatkan stok pangan dan memastikan ketahanan pangan. Pada saat yang sama pemerintah juga dapat melakukan modernisasi dan industrialisasi sektor pertanian.

COVID-19 juga memberikan dampak besar pada sektor pertanian. Pada situasi pandemi ini, petani harus terus bekerja di lapangan untuk menanam, menyiangi, dan memanen. 

Untuk mengolah hasil pertanian. Petani harus mengangkut tanaman ke pusat-pusat pengolahan. Mereka juga harus ke pasar untuk menjual hasil pertaniannya. Usia para petani yang relatif tua meningkatkan resiko infeksi dan meninggal pada mereka akibat COVID-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun