Mohon tunggu...
Humaniora

Keutamaan Sikap Qanaah

23 Desember 2015   08:26 Diperbarui: 23 Desember 2015   08:26 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam Ihya Ulumudin Imam Al Ghazzali menulis

Qanaah adalah merasa cukup harta yang dimilikinya walaupun sedikit. Allah dan Rasul_Nya memuji orang yang merasa ridha dan puas dengan keterbatasan hartanya. Rasulullah Saw Bersabda, “ Alangkah baiknya bagiseorang yang diberi petunjuk kepada islam lalu ridha dengan bekal sekedar yang perlu untuk memenuhi hajt hidupnya .” Dalam hadis lainnya, beliau bersabda. “ tidak ada seorang pun, muskin atau kaya, yang tidak ingin berkata pada hari kiamat bahwa satu-satunya makana yang diperlukan adalah baginya cukup didunia.” Beliau juga bersabda, “ Tidak ada kekayaan sejati didalam harat yang melimpah ruah.”. adapaun kekayaan yang hakiki adalah kekayaan batin.”
Nabi Saw bersabda, “ wahai manusia, hati-hatilah engkau mencapai kekayaan meski dengan cara yang halal, karena sesungguhnya manusia tidak akan memperoleh sesuatu kecuali sekedar yang telah dituliskan baginya ( di lauh al-Mahfuzh ). Dan tidak ada seorang hamba pun yang mati sebelum menikmati sepenuhnya drejeki yang dituliskan baginya. “
Dikisahkan bahwa pada suatu hari Nabi Muas As bertanya kepada Allah, “ Ya Tuhanku, siapakah yang terkaya diantara para hamba-Mu ? “ Allah ‘ Azza wa jalla berfirman, “ Yaitu manusia yang tetap merasa cukup dengan apa yang dikaruniakan kepadanya. “ Musa As Bertanya lagi, “ Siapakah diantara mereka yang paling adil ? “ Allah menjawab, “ Yaitu manusia yang adil terhadap dirinya sendiri ( Maksudnya, ia bersikap adil terhadap dirinya atas dosa-dosanya ). Rasulullah Saw Bersabda, “ Jibril ( Ruh Al-Kudus ) membisikan ilham kedalam hatiku, “ sekali-kali tidak akan meninggal seseorang sebelum ia menikmatai sepenuhnya rizkinya yang sudah ditetapkan atasnya.
Sikap Qanaah adalh bagian terpenting dalam upaya menghindari kita menajdi manusia yang terlalu cinta kepada harta, yang apabila kecintaan kita terhadap harta berlebihan maka, segala cara untuk mendapatkan dan mempertahannkannya akan keluar dari nilai-nilai ibadah yang sesungguhnya. Harta akan menjadi tuhan dengan sendirinya diman sifat-sifat kikir dan sombong akan selalu menjadi teman hidup dalam menjaga kehilangan harta yang kita miliki. Sikap Qanaah atau merasa cukup adalah suatu sikap yang mulya seperti sabad Allah Swt yang telah disampaikan diatas. Ketenangan batin akan selalu menghiasi hari-hari indah kita apabila sikap Qanaah itu sudah tertanam dalam diri kita masing-masing. Kesabaran yang kuat, tidak takut kehilangan harta dan tawadhu akan mengukir menjadi catatan indah yang akan menjadi tabungan di akhir nanti.
Semoga kita semua mukmin sejati selalu mendapat hidayah dari Alah dalam mendapatkan sikap Qanaah. Amin ya rabb alamin

@ Indra Kurniawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun