Mohon tunggu...
La Iwang (Semesta Wadagiang)
La Iwang (Semesta Wadagiang) Mohon Tunggu... Editor - Apa jadinya andai fikiran orang-orang dulu itu tak di bukukan?

Aku hanya belajar untuk bisa terus belajar. Belajar dari mereka, belajar dari kalian semua........

Selanjutnya

Tutup

Roman

Jejak Nama Dalam Doa Seorang Ayah

17 November 2024   19:17 Diperbarui: 20 November 2024   00:18 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang ayah, aku adalah penjaga doa-doa yang diam-diam kutitipkan di balik nama-nama kalian, anak-anakku. Setiap kata yang kugoreskan menjadi sebutan kalian, bukan sekadar penanda, tetapi cerminan dari impian yang kupintakan pada langit dan cinta yang kutanamkan dalam setiap hela napas. Nama-nama itu adalah langkah kecil yang kuharap akan menjadi jalan panjang, membimbing kalian dalam kegelapan dan menunjukkan arah dalam keraguan.

Aku ingin memahamkan kalian bahwa nama yang kusematkan bukan sekadar untaian kata tanpa arti, melainkan denyut hidup yang ingin kulihat berdenyut pula dalam langkah kalian. Setiap hurufnya adalah kekuatan yang kupersembahkan agar kalian mampu berdiri tegak meski angin dunia mencoba merubuhkan. Setiap namamu adalah peta perjalanan, sebuah arahan agar kalian menjadi pribadi yang berani, tegar, dan berakar kuat pada nilai-nilai luhur.

Anak-anakku, di balik setiap nama, kutitipkan harapan yang menjulang hingga ke langit, kutanamkan cinta yang dalamnya menjangkau hingga bumi. Nama kalian bukan sekadar panggilan, tetapi monumen kasih yang ingin kukenang dan kalian warisi. Seperti mata air yang tak pernah habis, nama-nama itu akan menjadi penyejuk di kala kalian dahaga, menjadi arah pulang ketika tersesat, dan menjadi pelindung di kala kalian rapuh.

Sungguh tak ada yang lebih berharga bagiku selain melihat kalian tumbuh dan bermanfaat bagi kehidupan ini. Dengan nama itu, kutitipkan kalian pada dunia sebagai doa yang berjalan, harapan yang mekar, dan iman yang kokoh. Jadilah kalian, anak-anakku, sebaik-baiknya makna dari nama-nama itu. Jangan pernah lelah mencari makna dan mengenal diri, sebab dari sanalah kalian akan mengenal Tuhan. Kenal yang sungguh-sungguh kenal.

Inilah wasiat yang kutitipkan pada kata-kata, agar suatu saat, ketika kalian kembali menziarahi nama kalian sendiri, kalian mengerti bahwa aku, ayah kalian, telah mencintai kalian sejak sebelum kalian memahami arti cinta itu sendiri.

Ke Satu

Nak, inilah wasiatku untukmu

Aku menulisnya agar ia menjadi monumen aksara yang kelak sesekali engkau kunjungi

Obsesi ayahmu sederhana saja, ingin agar engkau mengenal dirimu sehingga oleh sebab itu engkau juga mengenal Tuhanmu.

Usahalah dengan sungguh-sungguh karena persoalan ini bukan hal mudah

Gagasan tentang penciptaan sesuatu sebelum segala sesuatu itu ada, tahukah kamu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun