Mohon tunggu...
Pelangi Terindah
Pelangi Terindah Mohon Tunggu... Lainnya - motret pake pena

Maka tentang segala tentang tumpah ruah di sini. Habis katarsis sepah habis, plooong!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dua Video Paling Koplak! Jangan Ditiru!

30 Maret 2014   20:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:17 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jas Merah, Jas Merah kata bung Karno! Jangan sekali-kali melupakan sejarah!Terlepas dari banyaknya penulisan sejarah yang diplintir. Sejarah tetaplah sejarah. Sebuah catatan perjalanan bangsa.Sotoy!

Menarik—setidaknya buat saya—mengupas singkat dua buah video koplak ini. Ini juga bukti sejarah. Bahkan sejarah yang tergolong masih segar... gar dalam ingatan banyak orang.

Tulisan initak hendak mengajak orang berdebat soa pro kontra terhadap partai, atau figur tertentu. Saya sendiri tidak punya urusan dengan dakang-dukung, copras-capres tertentu. Sabodo teuing dengan semua itu. Ogah ikut-ikutan konyol!

Tulisan ini ---barangkali---sekadar ambil sedikit hikmah dari dua video koplak itu. Tentu saja hikmah itu tidak melulu dalam soal politik. Tetapi menariknya ke dalam sebuah nilai kehidupan sehari.

Tiap orang pernah berbohong, bahkan menurut penelitian rata-rata orang berbohong minimal 10 kali salam sehari.Berbohong soal-soal kecil,jamak kata orang. Tapi jika dilakukan sebagai mata pencarian, maka anda tergolong golongan penipu.

Buanyaak kasus perselingkungan menggunakan teknik berbohong. Janji-janji saling setia sehidup semati heheheh............ tinggal janji. Pengingkaran terhadap janji mungkin sedang bergeser nilai dari sesuatu yang memalukan menjadi hal yang lumrah. Diterima sebagai sesuatu yang biasa. Kelak, bisa jadi benar-benar diterima sebagai nilai baru.

Dan gejala-gejala itu, katakanlah proses adaptasi perubahan nilai itu sudah banyak dicontohkan pelbagai kasus yang kita kunyah lewatpelbagai media. Dan menurut saya yang paling spektakuler tergambar dari kedua video koplak ini hahahahaha. Kenapa koplak? Silakan saksikan sendiri. Di sini dan di sini

Tak usah kecewa jika anda tak menemukan sesuatu yang koplak dari video itu. Mungkin soal sudut pandang yang beda. Lagi-lagi saya hanya sedang menertawakan diri sendiri. Betapa apesnya hidup ditengah budaya munafik akut. Biarkan sejarah yang mencatat sebagai sebuah sejarah.

Tapi sudahlah, sebisa mungkin jangan ditiru adegan dalam kedua video itu. Kecuali dengan latihan yang intensif, hehehehe, Hindari anak-anak anda menonton video itu, karena video itu sama buruknya dengan film-film biru. Wah!

Selamat berakhir pekan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun