HeyHoo...
Sekian lama tidak posting di sini, hari ini saya berhasil mengalahkan rasa malas untuk menuangkan sebagian pikiran dan opini pribadi saya ke forum yang lebih luas. Maaf kalau tata-bahasanya saya masih berantakan.
Topik posting ini tidak jauh dari topik terpanas di tipi-tipi yaitu tentang BBM.
Saya pribadi sebenarnya tidak setuju BBM naik, karena BBM naik = semua harga ikutan naik, tapi gaji belum tentu naik, omset dagangan OLShop belum tentu naik juga. #EhMaafCurhat
Saya masih berusaha positif thinking, dan mengamini bahwa rezeki orang memang tidak akan tertukar, Allah pasti akan membuka rezeki rakyat Indonesia lebih besar lagi. Aamiin
Saya masih berusaha positif thinking, terhadap pemerintah, iya mungkin beban pemerintah sebenernya buanyak sekali, dan mungkin si BBM ini adalah yang paling banyak nyedot anggaran pemerintah, ya mungkin ya, karena saya gak tau keuangan pemerintah yang sebenarnya.
Saya masih berusaha positif thinking, terhadap pendukung kenaikan BBM ini. Karena mungkin mereka sudah melihat bahwa jumlah penduduk yang miskin tinggal dikit, tinggal sepenglihatan matanya aja. Ya Mungkiiinn loh ya.
Tapi, ditengah ke-positif thinking-an saya ini. Sudah lama sekali saya sering bilang dan tanya ke orang-orang, sejak pemerintahan Opah BeYe dulu waktu naikin BBM (meski saat itu minyak dunia emang lagi naik), dan ketika sekarang pemerintahan Amang Owi yang kemarin naikin harga BBM (meski saat ini minyak dunia lagi turun).
Apa yang saya bilang dan tanyain ke orang-orang?
"Kenapa harus BBM yang dinaikin sih? kenapa gak pajak kendaraan pribadi non muatan ala pick-up yang dinaikin, parkir dimahalin, tilang dimahalin juga?" (Inget KENDARAAN PRIBADI bukan UMUM)
Kenapa? Iya kenapa gak elemen itu aja yang dinaikin?