Satu lagi, MURAH.
SUGENG RAWUH ING NGAYOGYAKARTA… ^_^
Walaupun libur panjang, kalau waktu dan uang tidak digunakan seefektif dan efisien mungkin, bisa jadi ada banyak hal yang terbengkalai ya. Termasuk wisata yang tertunda (entah sampai kapan). Hari libur, Jogja adalah salah satu kota yang diminati pengunjung dari berbagai daerah bahkan manca negara.
Efektif dan efisien, sekaligus kota budaya yang membawa banyak pelajaran. Mungkin, itulah yang membuat Jogja digemari sebagai salah satu kota tujuan. Luas wilayah yang terjangkau, akomodasi-makan-biaya wisata terjangkau, banyak tempat-tempat wisata yang bisa didatangi. Wisata budaya, wisata pendidikan, wisata religi, wisata sejarah, wisata alam sampai wisata kuliner.
Berikut, saya berbagi sedikit tentang wisata sejarah yang terjangkau, baik dari segi waktu dan dana. Liburan seperti ini kota Jogja biasanya padat dan macet di beberapa titik. Supaya waktu tidak terbuang sia-sia dan tetap bisa berwisata, ada wisata sejarah yang jalannya searah.
·Dimulai dari arah jalan Malioboro. Kalau sudah sukses mengukur jalan Malioboro dan lelah belanja di Bering Harjo, mari mulai berwisata. Jalan terus ke arah Selatan, sebelum perempatan kantor pos besar, tengok kanan kiri jalan. Di sana ada benteng Vrederburg yang dibangun sejak jaman Belanda. Tepat di Selatan depan benteng terdapat tugu monument serangan umum 1 Maret. Kita bisa berkeliling di dalam kedua tempat ini. Tepat di seberang benteng Vrederburg terdapat Istana yang dahulu dipakai sebagai Istana Negara saat Ibukota RI dipindahkan ke Jogjakarta.
·Masih di sekitaran perempatan kantor pos besar. Kita bisa melihat-lihat bangunan tua peninggalan Belanda dengan arsitektur yang menarik. Ada kantor pos besar, gedung BNI, gedung BI, gereja Katolik dan bangunan tua lainnya.
·Kemudian kita kembali menyusuri jalan kea rah Selatan. Kita akan melihat lapangan yang panas di siang hari hehe…itulah alun-alun utara Jogja, tepat berada di depan Kraton Jogja. Setidaknya ada 3 tempat wisata sejarah di sekitar sini. Kraton Jogja, Masjid Gede Kauman dan Museum Kereta. Jalan kaki saja untuk menuju ketiga tempat itu, tidak usah mengeluarkan uang untuk naik becak atau andong. Tapi, kalau ingin naik becak atau andong, silahkan saja…^_^
·Selanjutnya kita bisa melanjutkan wisata ke arah Selatan lagi. Nah, ini butuh kendaraan. Walaupun tidak terlalu jauh, kalau jalan lumayan pegal-pegal hehehe… Kita menuju Taman Sari, tempat pemandian para putri raja dan Masjid Gumuling, Masjid bawah tanah yang melingkar bentuknya.
·Sebagai penutup kita bisa mampir ke alun-alun kidul Jogja. Siapa tau mau nyoba melewati jalan di antara dua pohon beringin dengan menutup mata? Atau mau mencoba menjadi tukang becak? Bisa…
Harga tiket masuk untuk semua wisata itu tidak sampai 10ribu per-orang. Bandingkan dengan masuk arena permainan yang lain. Tentu saja wisata sejarah ini sangat layak untuk dicoba.
Selamat jalan-jalan… Semoga bermanfaat ^_^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H