Oleh : Sabri Hidayatullah
Sudah saatnya kita melihat pemilu 2024 diselenggarakan untuk perubahan masa depan bangsa yang radikal. Pemilu 2024 mengambil bentuk keberpihakan pada kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih sejahtera. Pemilu merupakan modal sosial yang bersifat kultural sejak berakhirnya era orde baru. Pemilu 2024 setidaknya memiliki tujuan untuk melahirkan satu roda kepemimpinan yang dapat membawa Indonesia keluar dari lingkaran ketertindasan dan cengkraman kemiskinan.
Pemilu 2024 harus dipakai sebagai ekspansi kekuatan untuk mendorong kekayaan sumber daya alam Indonesia digunakan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Kekuasaan sesungguhnya tidak tunggal melainkan jamak. Pemilu 2024 sebagai sebuah gerakan maju dalam memandang rakyat Indonesia sebagai entitas yang harus ditarik dari zona kemiskinan dan ketertindasan dan mengabaikan kekuatan asing yang kini bergerak mempengaruhi semua produk kebijakan negara. Kekuatan finansial asing ini bahkan mampu merusak tata hukum dan pemerintahan yang telah melakukan jual beli putusan.
Mengikuti istilah Herry Priyono, kekuatan modal asing akan segera nampak menjadi "raksasa-raksasa Frankenstein" yang mengunyah habis semua bentuk ketetapan maupun peraturan perundang-undangan yang tidak sesuai dengan kepentingannya. Pemilu 2024 sebagai sebuah jalur gerakan untuk mengembalikan kedudukan rakyat Indonesia dalam posisi paling tinggi dalam negara. Pemilu 2024 harus hadir dalam bingkai melawan segala bentuk sistem sosial yang menurut Nietzsche hanya melahirkan "moralitas budak". Pemilu 2024 dalam tataran orientasi harus memiliki keberpihakan kepada kejujuran dan keadilan untuk mengubur berisiknya kesyirikan Politik yang melembaga dalam sistem sosial rakyat Indonesia.
Pemilu 2024 sebagai sebuah sistem revolusi mesti tampil dalam gema perlawanan terhadap perbudakan. Kalau kita pernah menyaksikan sebuah film berjudul Amores perros, love is bitch, tentu kita akan sadar bahwa "kalau hidup terkadang memuakan dan cinta terkadang sebuah kekonyolan". Itulah mengapa pemilu 2024 diperlukan untuk membersihkan segala bentuk kemunafikan Politik maupun kejahatan yang terselubung demi kepentingan bangsa Indonesia seutuhnya.Â
Pemimpin yang nantinya lahir dari rahim Indonesia melalui pemilu 2025 merupakan para kekasih Tuhan untuk memperjuangkan cita-cita dan komitmen asasi bangsa Indonesia. Karenanya, pemilu 2024 bukanlah momentum menggelikan. Melalui pemilu 2024, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam segala sektor kehidupan tidak lagi diperas oleh kepentingan kelompok, apalagi antek-antek asing yang telah membangun dinasti politik.
Pemilu 2024 harus diselenggarakan dalam rangka membangun kekuatan dan keutuhan bangsa Indonesia. Pemimpin yang nantinya lahir dari pesta demokrasi 14 Februari 2024 ataupun dalam putaran kedua merupakan "takdir ibu Pertiwi" sebagai manusia kepercayaan Tuhan yang bertujuan membangun era baru Bangsa Indonesia yang lebih berkeadilan.
-Kupang, 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI