Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Mahasiswa - @paji_hajju
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Syarwan Edy, sangat suka dipanggil dengan nama bang Paji. Si realistis yang kadang idealis | Punya hobi membaca, menulis dan diskusi | Kecintaannya pada buku, kopi, dan senja | Didewasakan oleh masyarakat dan antek kenangan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bapak dan Omong Kosong

7 Februari 2023   14:58 Diperbarui: 7 Februari 2023   15:12 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Sumber Foto : milik pribadi"

Terpaut menetap mentari yang kelabu, meneriaki sebuah kepalsuan tuk mengusir gulita. Terjerat deru haru ombak, terpasung rasa terbang jauh seirama langkah rasa sakit. Pada malam hanya kesepian yang menyapa, melangkah tanpa jejak untuk segala resah. Mendung merekah air mata, menikmati setiap pilu dalam kesendirian semu. Awan hitam tinggalkan kenangan manis, semoga bisa sembuh melupakan indah sinar rembulan.

Di setiap bias jejak, purnama kedinginan dari sudut yang terasing tersusun rapi. Saat pagi tiba, musim-musim pelik terus mengulang meski waktu dan jarak telah terentang. Dari balik tawa Bapak, terdengar suara cangkul bercerita di antara bebatuan dan tanah. Dari balik keringat Bapak, tergambar impian-impian di ujung bahagia. Luka dalam diam, Bapak menyimpan milyaran harapan tanpa sekedar kiasan. Di riuhnya ilalang, Bapak mendamba pengungkapan yang lalu bukan hanya sebatas kenangan. Dan di sudut kata-kata, Bapak menanggih janji-janji kampanye yang dulu begitu raung merdunya.

Akankah beribu air mata menetes begitu saja dengan sia-sia?

Baca juga: Aku dan Tulisan

Rumah siapa yang sedang kita bangunkan?

Perut yang mana yang sekarang kita makmurkan untuk tenang?

Siapa yang lindungi siapa?

Baca juga: Kita dan Keyakinan

Merdeka seperti apa yang di maksudkan?

Toleransi yang mana telah kita lakukan?

Luka siapa yang sudah kita sembuhkan?

Pelik yang mana yang telah kita peluk?

Sudahkah kita tawa dengan bebas?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun